73

288 46 16
                                    

Sidernya bisa yah nyampe seratusan tapi yang vote masih tiga puluhan😏😏😒😡

Capek juga loh mikir!

Jangan males vote + comment!!!

Met baca~






Setelah Fara secara tidak langsung sudah menerima cintanya maka itu pula yang membuat Dierja semakin gencar mendekati wanita itu.

Dalam satu minggu mereka bisa sampai bertemu tiga kali mengingat Dierja punya pekerjaan yang super sibuk. Ia pebisnis di mana mestinya harus sesering mungkin langsung terjun untuk mengawasi. Mulai dari punya pabrik sepatu keluaran nama sendiri yang sudah menabrak pasar mancanegara, restoran, dan lainnya.

Tapi belakangan ini, Dierja masih sering berkunjung ke maskapai penerbangan yang menjadikan ia menjadi pilot yang sukses.

Fara tersenyum manis memandangi wajah pria yang sedang tidur di atas pahanya sekarang. Jari-jarinya mengelus rambut indah milik lelakinya.

Benar-benar sangat mengagumi ketampanan seorang Dierja saat ini.

Tapi Dierja tidak tahu bahwa yang Fara lihat bukan dirinya melainkan membayangkan bahwa Andre yang saat ini ada bersamanya.

Ini sungguh-sungguh. Sangat rindu Fara padanya.

Ketika keadaan sunyi itu berlangsung tapi tiba-tiba saja dipecahkan oleh suara dering ponsel yang begitu nyaring.

Otomatis Fara melihatnya, ia menepis semua khayalan indah yang berjalan dalam otaknya ketika baru menyadari sesuatu.

Ayolah Fara, pria yang saat ini bersamamu adalah Dierja!

"Mas Dierja bangun itu hp kamu ada yang nelepon."

Terus ia menepuk pundak laki-laki itu supaya segera bangkit dari posisinya.

Dierja terjaga. Ia sempat mengerang kesal.

"Aduh ganggu aja."

"Ya lihat dulu itu siapa tahu penting kan."

Sementara Dierja kesal maka Fara mengelus punggungnya agar tenang.

Ternyata yang menelepon ada sangkut pautnya dengan pekerjaan.

Dierja serius berbicara dengan orang itu.

Lantas Fara pun sibuk pada kegiatannya yang cuma menonton televisi.

Saat ini dia ada di rumah Dierja. Untuk pertama kali.

Pria itu sendirilah yang mengajak.

Dierja bilang dia ingin Fara tahu rumahnya dan meminta supaya sering-sering berkunjung.

Respon Fara?

Cuma tertawa kecil yang sarat akan keraguan.

"Fara, maaf, mendadak ada yang harus aku urus Sayang."

"Oh gitu, iya gak papa kok Mas. Kalo gitu aku telepon Javiar dulu buat jemput aku."

Dierja menggeleng. "Sama aku dong pastinya, kamu kok malah gitu sih."

"Soalnya kamu kan buru-buru masa mau direpotin lagi sama aku?"

"Nggaklah, ngomong apa sih kamu ini. Bentar ya aku mau siap-siap."

Ketika pria itu tiba-tiba ingin mencuri satu kecupan di bibirnya seketika Fara langsung meremas pelan lengan pria itu.

"Udah sana ih ganti baju nanti kamu telat Mas."

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang