66

363 42 8
                                    

Morninggg!! Have a good day 💓💓

Maaf baru update hehe so enjoy ya~






Jessie keluar dari ruangan inap Aruna bertepatan dengan Andre yang baru datang.

Dari gerakan tubuh wanita itu yang tampak tergesa-gesa, maka Andre cukup terheran dan cepat menahan lengannya supaya mereka bicara lebih dahulu.

"Jessie maaf aku baru datang lagi. Kamu mau ke mana?" tanyanya.

"Iya gak papa Ndre aku tahu kok aku sama Aruna cuma prioritas kedua kamu," sindir Jessie mengingat bahwa sudah dua minggu Andre tidak ada menjenguk Aruna sama sekali karena terlalu fokus ingin mencuri perhatian Fara yang sampai detik ini masih memusuhinya. Ia melanjutkan ucapannya. "Aku mau nengokin Tiyan sekaligus meminta tanda tangannya di surat perceraian ini."

Otomatis Andre menghela nafas gusar melihat surat resmi pengadilan agama yang Jessie pegang. Itu cukup memberi rasa tak nyaman pada dadanya sebab itu hal yang serupa tengah Fara lakukan.

Fara ingin cepat-cepat bercerai darinya.

"Kamu beneran mau cerai dari Tiyan? Apa gak terlalu terburu-buru buat kamu ambil keputusan itu?" tanya Andre memastikannya. Jessie jangan terlalu gegabah seperti itu.

"Ya enggak dong Andreas aku juga mau kepastian dari kamulah. Ke mana aja kamu waktu aku hamil Aruna? Aku lahirin dia bener-bener butuh perjuangan, ditambah Aruna yang sakit keras, semua kerja keras aku buat dapetin uang cuma dipakai untuk biaya pengobatan Aruna. Lalu sekarang aku minta hak aku dong. Aku pun butuh kamu, gak Aruna doang," jelas Jessie panjang lebar.

Andre benar-benar tidak habis pikir dengan pola pikir Jessie yang terlalu dangkal.

Disaat Tiyan sekarang sudah berakhir di penjara barulah wanita itu berubah pikiran ingin Andre menanggung jawabinya juga. Dulu-dulu, Jessie tidak pernah meminta hal semacam itu selain Aruna saja yang harus Andre perhatikan.

"Tapi Tiyan gimana? Aku tahu kamu sangat mencintainya. Iya kan Jessie?" Andre masih ingat betul harapan seorang Tiyan Adji yang ingin berubah menjadi orang baik seutuhnya semata-mata karena ingin pernikahannya kembali berjalan harmonis.

Cinta Tiyan memang tulus untuk Jessie itulah mengapa banyak hal di luar nalar yang bisa dilakukannya demi pembuktian cintanya itu.

"Tiyan memang pernah sangat cinta sama aku dan begitu perhatian sama Aruna tapi itu gak bertahan lama, dia gak bisa nerima aku lagi yang faktanya memang aku masih cinta sama kamu Ndre. Aruna adalah hasil cinta kita." Nada bicaranya penuh penuntutan. Seolah-olah Jessie sangat menginginkan Andre saat ini.

Kaki Andre lemas. Omongan Jessie membuatnya pusing.

Ia tak menanggapinya lagi perkara itu. Maka mengganti pertanyaannya.

"Gimana keadaan Aruna?" tanya Andre.

"Menurut prediksi dokter umur Aruna emang gak akan lama lagi jadi sebenarnya kita lakuin kemo ini pun persen keberhasilannya sedikit, badan Aruna udah nolak semua obat-obatan yang masuk ke badan dia, tadi Aruna kejang sampe muntah terus," jelas Jessie seadanya tanpa ekspresi yang berarti.

Tidak dibiarkan Andre bisa bernafas lega sedikit saja. Kini mengenai perkembangan kesehatan Aruna pun masih belum menunjukkan hal positif.

Mendengar itu otomatis perasaan Andre sedih. Ia benar-benar sangat menyayangi Aruna, meskipun tanggung jawabnya sebagai ayah terlambat.

Tiba-tiba saja Andre dibuat terperanjat saat Jessie datang ke dekapannya guna untuk menguatkan.

Namun, anehnya tidak ada ketenangan sedikitpun yang bisa Andre rasakan. Mungkinkah dia sudah berhasil melupakan Jessie?

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang