46

440 62 32
                                    

Vote comment nya masih dikit banget 😔

Aku double update lho ini, tunjukkin antusias nya kalian dong🥺🥺🥺🥺




,,,,,,,,

Tanpa rasa malu Kaila mengaku kalau memang ia yang melaporkan aib rumah tangga Andre dan Fara di depan petinggi universitas.

Sungguh Andre tidak habis pikir bisa ada seorang ibu tega sekali menjebak anaknya sendiri seperti ini. Maksud Andre, jika Kaila sudah tahu bahwa anaknya itu korban hamil di luar nikah mengapa sampai membiarkan masyarakat ikut tahu.

Ingin sekali Andre menuntut balik Kaila atas dugaan pencemaran nama baik. Namun, percuma, Andre selalu kalah telak setiap berdebat dengannya.

"Masih enak kamu saya biarin cuma dikeluarkan dari kampus bukan mendekam di penjara. Jadi gak usah banyak tingkah mau laporin saya ke polisi, Andre."

Andre diam, enggan menjawab ucapan Kaila.

Setiap Andre berada di kediaman keluarga Aldebaran ia teringat pada semua kebaikan Jeffreyan dan ayahnya yang cukup berpengaruh terhadap kesuksesannya sekarang. Ia memilih angkat kaki daripada memberi celah pada Kaila agar masih terus bisa memojokkannya karena emosi wanita itu masih menggebu-gebu sekali.

Malah pria itu pulang dari sana langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah istrinya.

Jantung Andre berdebar kencang. Gugup sangat jelas terlihat. Dia takut diusir untuk kesekian kali.

Bukan cuma Fara yang malas melihatnya, pun ayah dan adik iparnya pasti masih dongkol kalau mereka tahu saat ini Andre datang.

Pelan sekali tangannya mengetuk pintu rumah yang cukup besar itu.

Andre sempat sampai bingung mencari tempat tinggal Fara yang sekarang.

Ia langsung dihadapkan pada ayah mertuanya.

"Ngapain kamu kemari?" Terdengar sudah sangat sinis nada bicara Erlangga.

"Ayah, saya mau jemput Fara sama anak-anak saya." Lembut sekali Andre bicara.

"Sudah tidak perlu ada yang dibicarakan. Fara memang saya minta untuk cerai dari kamu. Kamu pulang sana." Dingin serta ucapannya pun tajam menyayat hati Andre. Tidak ada keramahan sedikit pun dari wajah Erlangga saat bicara kepadanya.

"Sebentar Ayah tolong izinkan saya bicara." Andre benar-benar memohon.

Erlangga menghela nafas berat.

Pintu ia buka lebar-lebar pertanda mempersilahkan Andre untuk masuk ke dalam rumahnya itu.

"Mari, kita bicara di dalam," ucapnya.

Saat masuk ke dalam rumah maka Andre langsung menemukan anak-anaknya yang belum tidur. Mereka tampak gembira bermain bersama ibunya di ruang tengah itu.

"Mas Andre."

Bibir Fara kelu saat melihat ada Andre yang datang.

Ia semakin mematung ketika sepasang balita kembar itu menghampiri ayah mereka.

"Ayah kangen banget sama kalian, Riel, Adrian." Mata Andre berkaca-kaca mendekap satu persatu anak-anak yang menggemaskan itu.

"Tidurin anak kamu Fara, kalo udah ikut ngobrol sama Ayah sama dia di sini." Erlangga memberi perintah yang bersifat selalu mutlak bagi Fara. Buktinya, perempuan itu langsung menuntun anak-anaknya untuk masuk ke kamar.

Pandangan Andre menscan ke seluruh rumah. Termasuk ia yang bergerak sendiri mengikuti Fara sampai ke kamar.

Andre cuma ingin tahu kamar seperti apa yang Fara dan anak-anaknya tempati. Apakah itu nyaman untuk mereka atau tidak.

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang