51

382 38 34
                                    

Kemarin aku mau double update karena sesuai target yang aku kasih. Tapiiii, tiba-tiba pulang dari kampus aku ngedrop sampe gak bisa lama pegang hp karena lemas banget 😭

Alhamdulillah ini udah enakan hehe.. maaf yah kalau updatenya suka lama🥲

Enjoy this chapter!

Happy reading 💕







"Lho kenapa gak mau ikut? Karena dia itu mantan pacar kamu, ya?"

"Gak gitu Mas Andre, kamu tahu sendiri kan kalau Bunda gak suka lagi sama aku Mas."

Langkah Andre otomatis terhenti mendengar jawaban Fara barusan. Ia teringat kembali bahwa kini hubungan antara istrinya dan sang ibu tidak lagi baik.

Saat di kantor tadi Andre menerima undangan pernikahan yang ternyata itu dari Jeffreyan. Benar-benar mengejutkan. Sampai-sampai Andre tak bisa berkata-kata dibuat anak itu. Tempo hari yang lalu Jeffreyan masih minum bersamanya dan Wira, bahkan ide gilanya yang mau menjual Rose sungguh terjadi. Masih belum lama ini. Lalu, sekarang? Tiba-tiba saja Jeffreyan akan melangsungkan pernikahannya.

Undangan pernikahan tidak diperuntukkan untuk Andre saja, tetapi keluarga besar Wiratama.

Andre merangkul pundak Fara, memijatnya pelan seakan memberi ketenangan.

"Gak perlu pikirin soal itu Ra, kamu akan datang sama aku, sama Ibu. Apapun yang nanti akan terjadi di sana aku ada buat lindungi kamu," ucapnya.

Perkataannya memang cukup memberi efek tenang untuk Fara. Namun, wanita itu hanya menunduk seakan sedang kalut pikirannya.

Sehingga Fara tidak membalas apapun ucapan sang suami.

Rumah terlihat sunyi. Andre malah selalu pulang lebih awal demi ingin bermain bersama anak-anaknya. Yang biasanya pulang kerja sekitar pukul lima atau enam sore tapi belakangan ini pukul tiga sore dia sudah ada di rumah. Huh, sikapnya yang manis nan lembut itu terkadang membuat Fara bingung kepribadian Andre yang asli yang mana. Terkadang ia bisa sangat kasar saat bersamanya. Namun, akan benar-benar jadi pria super lembut ketika di depan ibu dan kedua anaknya.

Terlihat cuma ada para asisten rumah tangga yang sedang mulai bersiap untuk memasak menu makan malam.

"Ariel sama Adrian mana?" tanya Andre.

Lantas Fara menjawab sembari menerima jas hitam itu yang baru saja Andre lepas.

Mereka beriringan menuju kamar.

"Tadi Adrian di jemput omnya, kalau Ariel ada tuh di kamar lagi bobo. Demamnya udah turun," jelasnya.

"Syukurlah." Ada perasaan lega di hati Andre. Karena dini hari tadi kesehatan Ariel sempat menurun, anak itu demam tinggi. "Oh iya Ra... dulu waktu kamu pacaran sama Jeffreyan langgeng? Kamu beneran cinta sama dia?"

Kedua mata Fara menyipit, melihat suaminya agak sinis. Selama mereka sudah menikah sekalipun pria itu tidak pernah peduli dengan asmara Fara dulunya seperti apa. Lalu kini tiba-tiba saja bertanya begitu.

Jelas Fara terheran-heran.

"Cuma setahun deh kayaknya Mas. Itu juga putus karena kamu yang mulai datang ke kehidupan aku, tiba-tiba ngajak nikah. Kalau ditanya cinta dan sayang sama Jeffreyan apa nggak, jawaban yang jujur, iya aku selama pacaran sama dia aku cinta banget. Aku emang cewek bucin. Sampe dia selingkuh pun aku gak masalah. Hubungan aku sama Kak Jeff saat masih pacaran udah toxic banget. Tapi ada aja cara Kak Jeff yang bisa bikin aku luluh lagi. Kayak aku gak bisa lepas gitu lho dari dia," kata istrinya panjang lebar yang cukup membuat Andre terkejut.

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang