11

1.6K 182 10
                                    

Vote komen yang banyak biar lanjut truss. Sorry aku up nya suka kemaleman kadang kepagian wkwk

happy reading!






Seusai mata kuliah hari ini berakhir maka Fara tidak langsung pulang ke rumahnya. Dia menatap ponselnya yang memperlihatkan beberapa baris pesan singkat dari seseorang yang sejujurnya sedang tidak ingin Fara lihat sekarang.

Namun, mengabaikan pun percuma karena Andre bisa saja nekat menyusul Fara jika tak kunjung menemuinya. Kebetulan hari ini gak ada mata kuliah dosen yang satu itu, tapi lewat chat tadi Andre bilang kalau dia mau ketemu sama Fara di parkiran kampus.

Entah apa urusannya yang pasti Fara ya tetap harus datang.

"Mau pulang bareng nggak?" Tiba-tiba Delia sudah melingkarkan tangannya di lengan Fara yang spontan terkejut.

Dibandingkan Raya yang super heboh plus doyan menghilang karena asyik main sama temennya yang tersebar hampir di tiap fakultas malah Delia paling setia pada Fara soal apapun. Seperti yang satu ini, Delia gak pernah absen buat ajak Fara pulang bareng.

"Boleh sih, tapi gue harus ketemu sama orang dulu bentar. Lo mau nunggu?" tanya Fara.

Delia mengangguk. "Mau mau. Gue nunggu di kantin deh ngajak Lukas makan haha."

"Yeu lo mah gak ada hari tanpa ngebucin ya. Yaudah sono, ntar kalo gue udah mau balik gue langsung kabarin elo, oke?" jelas Fara. Dengan gampang Delia langsung mengiyakan.

Kedua perempuan itu jalan berdua keluar dari gedung fakultas mereka.

Fara udah pisah jalan sama Delia karena tujuan mereka yang beda. Sempat celingukan menscan yang mana mobil milik Andre tapi akhirnya ketemu juga.

"Lama banget Ra ngapain aja sih?" Baru masuk ke mobilnya Andre udah ngomelin Fara. Makin lama mereka kenal maka Fara bisa tahu sifat asli Andre yang memang lumayan galak di beberapa kesempatan.

Misalnya seperti datang terlambat. Hal yang kelihatannya sepele tapi malah diremehkan itu yang bisa membuat Andre merasa kesal. Andre sudah terbiasa disiplin.

"Aku baru banget keluar dari kelas, Mas." Fara menjawab.

"Tutup pintu mobilnya buruan. Kamu tuh aku chat-in satupun gak ada dibales, pesan aku malah dibaca doang. Cuman jawab 'iya Mas' semager itu?" cerocos Andre lagi. Galak kan kayak emak-emak dia tuh.

Tapi Fara baru sadar kalau Andre jadi gampang ngomel gini semenjak dia hamil. Laki-laki itu lebih overprotektif dalam hal apapun tentang Fara. Bahagia banget Fara tapi sayang belum dinikahin juga.

"Iya, mager banget." Setelah menutup pintu mobil sesuai pinta pria itu barulah Fara menatapnya. "Mas Andre ngapain ngajak ketemu di parkiran gini?"

"Oh ini... aku cuma mau ngajak makan siang aja. Tadi Ibu bawain bekal kebetulan. Ayo makan bareng," jelas Andre.

Hampir saja Fara menyemburkan tawanya. Lucu dengar Andre kini mulai bicara dengan lebih santai dengannya.

"Lho kenapa?" tanya Andre bingung.

"Gak apa-apa kok, Mas Andre udah mulai aku-kamuan sama aku gini kayak jadi lucu aja gitu didengernya," jawab Fara yang senyum-senyum sendiri masih memandangi wajah tampan yang kini sibuk membuka kotak makan yang ada di tangannya itu.

"Tadi gimana kelas kamu? Kamu masih suka mual gak?" tanya Andre.

Maka Fara tak langsung menjawab. Dia menyandarkan tubuhnya di jok mobil dan pandangan kosongnya menatap ke arah depan.

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang