68

314 53 4
                                    

Cukup terkejut Fara dibuat oleh Andre yang baru ini menolak untuk meluangkan waktu untuk anak-anak mereka. Fara kali ini benar-benar sudah tidak bisa memaafkan Andre. Pria itu tega-teganya membohongi buah hatinya sendiri yang sebenarnya sudah sangat merindukannya itu.

Fara menghempaskan tangan suaminya ketika mereka sampai di sebuah restoran. Tadinya, saat Fara dan si kembar begitu bahagia sampai di rumah Wiratama, tetapi Andre malah mementingkan keegoisannya yang membawa Fara pergi ke restoran itu dengan tujuan katanya ada obrolan penting yang menyertakan beberapa orang yang sudah tidak asing dalam kehidupan mereka.

"Lepasin! Sebenarnya kamu kenapa sih Mas Andre?! Aku pulang ke rumah kamu bawa Ariel sama Adrian mau rayain ulang tahun mereka bareng-bareng, toh kemarin kan kamu setuju-setuju aja, trus kenapa sekarang malah bawa aku pergi ke tempat ini? Restoran! Kita ketemu lagi bukan buat makan berdua yang romantis!" ucap Fara menggebu-gebu tepat di depan suaminya yang membeku.

Masa bodoh dengan beberapa pasang mata yang memperhatikan pertikaian ini, satu yang Fara inginkan ialah Andre tidak usah terlalu banyak usaha untuk berharap mendapatkan permintaan maafnya jika pada akhirnya nanti akan diulangi lagi.

"Fara, tenang." Andre bicara pelan. "Kita ke sini karena ada janjian sama Jessie dan Tiyan supaya kamu tahu apa yang selama ini terjadi. Semuanya sudah terungkap, Ra."

Kedua alis Fara menukik tanda bingung. "M-maksudnya? Kamu gak salah ngomong kan? Mas Tiyan masih ada di penjara." kata Fara berpikir mungkin Andre lupa akan fakta itu.

Pasti mereka cuma akan bertemu Jessie guna ingin memanas-manasi dirinya.

"Tiyan tidak membunuh Jessie Ra, dia yakin banget kalau saat itu belum sampai melenyapkan nyawa istrinya itu. Lalu, sebenarnya Aruna memang anak kandung mereka." Fara sampai tidak bisa bereaksi apapun selain wajahnya yang benar-benar seperti orang linglung. Betulkah yang Andre ucapkan? Ia takut pria itu berdusta sebesar itu karena ingin menarik rasa simpatiknya saja.

Karena Fara hanya diam di tempatnya maka Andre kembali meraih tangan wanita itu untuk digenggam. Begitu lembut sampai-sampai kaki Fara otomatis melangkah mengikutinya.

Ia masih berusaha menelaah semua ucapan Andre tadi.

Perasaannya sulit digambarkan jika kabar itu benar. Fara haruskah bahagia jika Aruna benar-benar bukan anak kandungnya suaminya setelah selama ini Andre terlalu banyak menghabiskan hari-harinya dengan Jessie?

Kedua manik mata ibu dari si kembar itu membulat terlalu tidak percaya bahwa yang dilihatnya saat ini benar-benar ada Tiyan dan Jessie di hadapannya.

"Hai Fara." Eksistensi Tiyan yang paling pertama menyapa istrinya Andre itu. Dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Fara yang wajahnya lucu sekali jika diperhatikan kalau sedang kebingungan seperti ini. Fara memang yang paling termuda usianya di antara mereka. Ia masih kelihatan polos untuk dihadapkan masalah serumit ini sehingga mungkin itulah kenapa mulutnya terasa seperti terkunci.

"Ayo duduk dulu," lanjut Tiyan mempersilahkan pasutri itu.

Hari masih begitu pagi sehingga makanan yang dipesan pun lebih kepada breakfast english yang tampilannya begitu menggugah selera.

Fara menghembuskan nafasnya. "Jangan terlalu banyak basa-basi, aku gak ada waktu buat ngomong sama kalian."

Andre dan Tiyan sejak tadi tampak mengobrol santai, sementara di sisi lain Jessie banyak diam sekedar memainkan ponselnya.

Karena ucapan Fara maka Tiyan sampai tersedak.

"Oh oke mari kita mulai bicarain semuanya," katanya begitu selesai meneguk air putih.

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang