62

279 45 49
                                    

Sedih sih tiap update pasti silent readers-nya banyak banget

Kek kenapa gitu baca tapi gamau ninggalin jejak

Happy reading 💓💓






Sudah lewat satu bulan Fara tidak lagi tinggal di rumah keluarga Wiratama. Fara menduga sepertinya Andre hidup dengan tenang setelah jauh darinya melihat dia yang tak pernah lagi mencoba mencari-cari istrinya itu.

Sejauh ini Fara tidak terlalu membawa perasaan jika Andre memang sudah tidak mempedulikannya. Asalkan pria itu masih ingat ada si kembar yang perlu dinafkahi dan dia tidak mempersulit proses perceraian mereka nantinya.

Jika ditanya kegiatan Fara saat ini apa maka perempuan cantik itu sudah lebih mandiri bisa kuliah sambil kerja.

Jelas dia lebih mensyukuri hidupnya yang sekarang ini.

Kebahagiannya justru mampu memuaskan hatinya yang dirasa terus bersedih karena ia kini banyak bertemu anak-anak seusianya yang bisa dijadikan teman, pun ada Dierja yang selalu menyempatkan waktu untuk ke kafe Javiar demi bertemu dengan Fara padahal pekerjaannya sangat sibuk.

"Capek gak? Ini minum dulu, netralin tuh nafas kamu ngos-ngosan banget haha," kata Dierja ketika Fara baru sempat menghampirinya mengingat sejak tadi orderan di kafe tidak berhenti. Pengunjung sangat membludak. "Aku perhatiin kafe ini rame kalo kamu udah masuk jam kerja deh, Fara."

Fara meneguk habis jus jeruk yang tinggal setengah gelas milik Dierja. Bahkan tak sadar minum di satu sedotan yang sama dengannya. Ia saat ini sudah seperti terlalu banyak kehilangan energi.

"Gatau sih Mas kebetulan apa gimana tapi kayanya ucapan kamu ada benernya. Kata Rendy aja dari kafe buka, pagi tadi sama sekali belum ada pengunjung lho Mas, lah sekarang malah rame banget gini," cerita Fara.

"Alhamdulillah, ini rejeki Javiar sama temen-temennya yang buka bareng-bareng kafe ini. Mungkin juga rejeki si kembar ya." Dierja tersenyum simpul di depan Fara.

Ia sudah tahu kehidupan Fara lebih dalam seiring berjalannya waktu. Mengenai status Fara yang ibu dari sepasang anak kembar yang tak lama lagi akan bercerai dari suami sahnya.

Alasan Fara memutuskan menggugat cerai suaminya itu Dierja hanya tahu garis besarnya saja. Serta memilih menyimpan sendiri karena tidak terlalu ikut campur.

Setidaknya ia sudah cukup senang bisa diizinkan mengenal wanita seperti Fara.

"Hehe iya Mas. Kerjaan kamu gimana? Lancar aja kan?" tanya Fara.

Hari ini ia cukup dibuat semakin tertarik pada Dierja sebab jika biasanya mereka bertemu pasti lelaki itu selalu mengenakan seragam kerjanya, tapi untuk kali ini Fara melihat Dierja yang tampan dengan kemeja biru lengan pendek dipadukan celana bahan hitam. Pria itu mengingatkannya pada Andre yang selalu berpakaian rapi saat pergi.

Pun kalau Fara perhatikan lebih teliti wajah Dierja memang terlihat hampir mirip dengan Andre.

Ia menggelengkan kepalanya. Kenapa jadi tiba-tiba menyamai dua pria itu?

Mereka jelas dua orang yang sangat berbeda.

Dierja mengerutkan kening mendapatkan Fara yang seperti berpikir keras.

"Kamu kenapa? Pusing?" tanyanya.

"Hehe gak kok Mas. Aku nanya lho tadi belum kamu jawab." Fara mendengus sebal.

"Oh iya. Kerjaan aku lancar kok. Nanti baru ada penerbangan lagi di hari Jumat ke Makassar," jelas Dierja.

Sedangkan ini masih hari Rabu.

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang