77

284 41 4
                                    

Atensi semua orang di ruang makan itu tertuju pada Andre yang tiba-tiba permisi hendak ke toilet, maka Chandra si tuan rumah mempersilahkan. Tidak ada yang mengherankan tentang hal itu. Namun, gerak-gerik Andre yang begitu gelisah cukup membuat keluarga Erlangga dan Aldebaran yang melihat langsung serentak kebingungan.

Dierja yang menyadari Fara terlalu fokus meneliti perginya mantan suaminya itu lantas ia menghela nafas kasar.

Siapa yang tahu kalau itu berhasil menyadarkan Fara yang otomatis kembali fokus pada makanannya.

Ia mulai mencurigai Dierja cemburu karena sedari tadi dirinya curi-curi pandang pada Andre.

"Kayaknya Om itu sakit deh Ma."

"Hm? Apa Sayang?"

Adrian satu-satunya anak kecil di sana. Beberapa kali Adrian mengobrol pada Andre selama jalannya makan malam, meski jawaban Andre terlalu cuek tapi entahlah si kecil merasa sangat nyaman dengannya.

Tahun ketiga pernikahan, mulai dari situ pernikahan Andre dan Fara tidak tertata, mereka acapkali cekcok, sehingga itu memaksa Fara sering pulang ke rumah ayahnya. Ia tentu membawa sepasang anak kembarnya. Tidak akan membiarkan mereka berada dalam asuhan keluarga Andre. Karena menurut Fara, jika Ariel dan Adrian ikut Andre maka mereka akan jadi manja karena semua hidupnya dikelilingi kemewahan. Mungkin iya enak, tetapi tak ada yang bisa mengalahkan seluruh waktu yang diberikan oleh ibu untuk anak-anaknya.

Alih-alih Fara yang akan turun tangan mengurusi anak-anaknya, maka Andre pasti lebih memilih mengandalkan jasa pengasuh bayi. Dan Fara gak menginginkan hal itu. Anak-anaknya akan lebih sayang pada sang pengasuh, daripada kenal dekat sama orang tua mereka sendiri.

Karena Ariel dan Adrian yang tidak intens ketemu sama ayah mereka, faktor ini yang menyebabkan keduanya tidak punya bonding yang kuat pada Andre. Pun itu satu tahun yang lalu kala bertemu untuk merayakan pesta ulang tahun ketiga si kembar, mereka justru tertimpa musibah yang tidak terduga. Nyawa Ariel terenggut dalam kecelakaan itu.

"Gak jadi, Mama. Ayam gorengnya enak!" Adrian mengalihkan pembicaraan, ia menggigit ayam goreng itu begitu lahap sehingga Fara mencubit pipinya karena gemas.

Sedangkan di sisi lain, Andre terus memegangi kepalanya yang rasanya sudah hampir pecah karena terlalu nyeri. Sejak tadi banyak sekali potongan memori dari masa lalu yang berjalan di dalam otaknya.

Wajahnya sudah memerah akibat sakit yang menjerat.

Bahkan kakinya sudah lemas maka bisa dipastikan beberapa detik selanjutnya ia akan jatuh.

Namun, tiba-tiba lengannya ditahan.

Andre mendongak.

Ia menemukan Wira yang datang.

"Andre lo kenapa?!"

Oh tentulah Wira diundang, ia termasuk sahabat baiknya Jeffreyan. Bahkan pula, salah satu mantan kekasihnya Jeffreyan kini telah berhasil Wira miliki.

Melihat Andre yang wajahnya pucat dan seperti menahan sakit maka Wira segera memegangi lengan Andre yang dirasa mulai tak mempunyai keseimbangan bahkan untuk berdiri saja.

Pertanyaan Wira tidak dijawab, ia kontan melotot ketika mendapati sahabatnya yang tiba-tiba ambruk tidak sadarkan diri di depannya.

Wira kehebohan meminta pertolongan.

Karena teriakannya itu ia mampu membuat banyak orang berdatangan.

"Lho Andreas kenapa?!" Jeffreyan cepat ikut menopang tubuh Andre yang tadinya terlihat sangat baik-baik saja tapi sekarang ditemukan pingsan.

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang