START S2| 41

749 98 35
                                    

Kaget gak???

Yaps aku pernah janji mau bikin S2 kalau my everything sampai di angka 30K readers, 4K vote hehe. Tapi baru kesampean sekarang. Gapapa lah ya???

Maaf kalau ntar slow update hihi

Let's go~~~

Vote comment jangan lupa!!!!!!!!!










Saat Fara tahu jika Ayu mengalah ingin merawat Aruna di Jogja, ia menjadi bingung sekaligus sedih. Selama ini Ayu merupakan ibu mertua yang sangat baik. Bahkan Fara merasakan bagaimana rasanya mempunyai seorang ibu sekarang mengingat ia memang sudah berpisah lama dengan ibu kandungnya berkat adanya eksistensi Ayu di sini.

Memang dirinya yang mau kalau Aruna tidak tinggal di satu rumah yang sama dengan dengan anak kembarnya, tetapi pun Fara tak sampai berpikir kalau harus sampai membuat Ayu pergi dari rumahnya sendiri. Lebih baik Fara memilih membiarkan anak pertama Andre itu tetap tinggal bersama mereka.

Fara menghela nafas sambil beranjak dari duduknya. Sejak tadi ia ada di dalam kamar sedang sibuk ribut dengan pemikirannya sendiri.

Tok... tok.. tok..

"Ibu," panggil Fara pelan sudah di depan kamar ibu mertuanya.

Rumah dalam keadaan sepi seperti biasanya kalau Andre sudah berangkat bekerja, sementara Aruna ada di sekolahnya.

Baru pagi tadi Fara tahu kalau Ayu ingin pulang ke Jogja membawa Aruna. Saat mereka sedang sarapan.

Kemungkinan tiga hari lagi Ayu dan Aruna pergi ke Jogja. Semuanya memang terkesan terburu-buru. Tak heran Fara sangat terkejut.

Yang anehnya Andre bahkan tidak ingin berbicara dengan istrinya itu sejak tadi pagi entah mengapa.

Pintu terbuka. Terlihat Ayu tersenyum lebar saat mengetahui menantunya yang menyambangi kamarnya.

"Kenapa, Nduk?" tanya Ibu Andre yang masih kental dalam aksen bahasa Jawa ketika berbicara.

"Ibu lagi ngapain?" tanya Fara.

Ayu membuka sedikit pintunya sehingga terlihat kamar wanita itu berantakan dengan penuh pakaian serta koper-koper.

"Ibu lagi packing nih. Kamu udah makan siang? Anak-anak kamu mana?" kata Ayu terlihat santai seolah ia akan pergi ke Jogja itu memang suatu hal yang tidak terlalu patut dipermasalahkan. Sedangkan Fara sendiri malah sudah harap-harap cemas.

"Udah Bu tadi sekalian bareng ngasih makan Ariel sama Adrian. Merekanya lagi tidur siang, Bu. Ibu, Fara mau ngajak ngobrol sebentar boleh?" izin Fara sopan.

"Boleh dong, sayang. Di luar aja yuk, kamar Ibu lagi berantakan soalnya." Ayu menutup pintu kamarnya. Ia menuntun tangan Fara menuju halaman depan rumah.

Cuaca tidak terlalu gerah meskipun tampak terik.

Bi Siti membawakan dua gelas jus mangga sebagai teman mengobrol menantu dan Ibu mertua itu.

"Kamu mau ngomongin apa Fara sama Ibu?" tanya Ayu langsung. Ia sudah penasaran melihat wajah Fara yang sejak tadi kelihatan bingung.

"Soal Ibu yang mau ke Jogja itu apa serius, Bu?" tanya Fara takut-takut.

Justru Ayu tiba-tiba terkekeh. Lengannya naik untuk mengelus pipi Fara.

"Jadi ini yang membuat kamu dari tadi resah?" Kemudian Ayu menggenggam tangan perempuan di depannya itu. Karena topik obrolan mereka sudah jelas tanpa ada basa-basi maka Ayu langsung berbicara tanpa ingin semakin membuat Fara gelisah meskipun sepertinya akan membuat anak itu semakin sedih. "Sebenarnya Ibu juga tidak menerima keputusan Andre yang membawa Aruna ke rumah ini. Ibu benar-benar baru tahu kalau ternyata dia punya anak dari Jessie padahal waktu itu Jessie sendiri yang bilang kalau anak itu memang bukan anak hasil dari hubungan dia dan Andre makanya mereka gak pernah jadi menikah. Ibu pikir hubungan mereka benar-benar sudah selesai di situ.

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang