21

968 119 16
                                    

It's been a whileee... Kangen aku tidak?? Kangen Andre kan,, haha sudah kuduga!

Yaudah hayuk baca, enjoy!!! Happy Reading













Saat tiba di rumah pukul tujuh malam secara tak sengaja Andre berpapasan dengan Fara di depan pintu utama rumah. Andre terheran melihat istrinya itu sudah rapi dan tampak terburu-buru.

"Fara? Kamu mau ke mana kok mau keluar malam-malam kayak gini?" Ia langsung bertanya yang seketika Fara membeku.

Fara terpaksa menghentikan jalannya demi menghadap Andre. Helaan napas gusarnya semakin menambah rasa penasaran Andre.

Malam ini rencananya Fara ingin bertemu dengan seseorang yang cukup berpengaruh pada hidupnya. Fara ingin menceritakan semua yang selama ini terjadi pada orang itu. Dia merasa tidak mempunyai lagi orang yang dapat dipercaya sebab berpikir orang-orang yang disayangnya bisa saja menyakitinya juga.

"Aku ada urusan bentar Mas, tadi aku udah izin ke Ibu kok. Aku pergi ya," jawab Fara simpel saja. Malah hal itu membuat Andre cukup sedikit kesal.

Andre mencekal pergelangan tangan istrinya seolah menahan langkah perempuan itu agar tidak berani untuk pergi dari depannya.

"Kamu mau pergi sendirian tanpa ada ngomong ke saya dulu. Kamu ini menganggap saya suami kamu gak sih?" tanya Andre pelan tapi tajam.

Fara yang merasa terpojok berusaha untuk tetap tenang. Walaupun kenyataannya ia kerap merasa takut kalau Andre sudah bersikap dingin saat berbicara dengannya.

Bukannya Fara bermaksud tidak ingin menyertakan Andre dalam urusannya. Wanita muda yang kini sedang hamil itu sangsi jika suaminya malah akan melarang-larangnya lagi. Cukup kini Fara bagai dipenjara dalam istana besar. Hendak pergi ke suatu tempat dia memang terpaksa diam-diam seperti ini.

Sial, Andre malah memergokinya.

"Gak gitu Mas Andre, cuma aku gak mau ganggu kamu yang udah sibuk kerja, ditambah harus repot ngurusin aku. Lagian aku perginya masih dekat sini aja dan gak lama kok. Boleh ya?" Fara memasang ekspresi lesu seakan minta dikasihani.

Andre berdecak. "Kalau gitu saya juga harus ikut. Ayo."

Fara hanya ternganga karena bingung sekali Andre sudah menarik paksa tangannya menuju mobil. Padahal Fara akan pergi diantar oleh supir pribadi Ayu pada mulanya.

Seolah-olah benar mencintainya, Fara merasa seperti orang paling bahagia sejagat raya ini kalau Andre sudah bersikap manis. Ia takkan henti-henti tersenyum.

Di perjalanan keduanya sempat diam, hanya ditemani oleh suara kendaraan dari luar serta pemandangan sibuknya kota Jakarta meskipun sudah dipeluk malam.

Andre berdeham keras membersihkan tenggorakan yang agak kering. Malah hal itu berhasil membuat Fara menoleh dengan sorot bingung menatap pria itu.

Ia melihat Andre dengan seksama tiba-tiba saja. Masih tidak percaya kalau Andre yang selisih umur sepuluh tahun darinya itu adalah suaminya sekarang. Pernikahan yang hanya karena kesepakatan singkat kini berakhir cukup merumitkan untuk dijalankan. Fara masih tersesat pada situasi di mana ada Jessie di tengah-tengah mereka saat ini.

"Kamu kenapa lihatin saya seperti itu?" Interupsi dari Andre sontak Fara salah tingkah.

Fara cukup kaget hingga mulutnya gagap.

"G-gak papa Mas," jawabnya.

"Ini kita mau ke mana? Kamu belum ada ngasih tau alamatnya dari tadi," ujar Andre.

Bodoh sekali, batin Fara menghina dirinya sendiri. Akibat terlalu lama memandangi Andre dia hampir lupa akan semuanya.

Tapi dari cara Fara melihat Andre justru dengan tatapan kagum. Padahal dalam hatinya tetap merasa sakit tiap mereka punya kesempatan berdua seperti ini.

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang