My Everything✔️ [END]

70

*Koma adalah tingkatan paling dalam ketika seseorang tidak sadarkan diri. Penderita yang mengalami koma tidak dapat merespons terhadap lingkungannya sama sekali. Koma terjadi karena kerusakan salah satu bagian otak, baik sementara maupun permanen. Kondisi ini memicu resiko kematian jauh lebih besar.

"Yaudah ntar lo minta temenin Alya aja soalnya gue hari ini mau ketemu supplier ayam sama daging nih. Lagian Mas Dierja kok tumben banget gak ada ngabarin lo sama sekali sih? Ini biasanya kalo lo mau pergi ke mana gitu pasti doi langsung gercep mau nemenin. Lo pasti ada bikin salah ke dia ya? Ngaku lo!"

Andai Fara bisa menggerakkan kakinya mungkin sekarang dia akan menendang tulang kering Javiar keras-keras yang sekarang sedang mencerocos di depannya. Padahal semula Fara bicara hanya sekedar satu kalimat tapi adiknya membalas sampai sepanjang itu dengan emosi yang menggebu-gebu.

Fara bicara pada Javiar kalau hari ini ia malas mengikuti terapi jalan karena tidak ada yang menemaninya ke rumah sakit yang akan dituju. Ia pikir tempo hari Dierja mengingatkan jadwal terapi jalannya maka pria itu yang akan menemaninya, tetapi malahan sejak tadi kontak Dierja susah sekali dihubungi.

"Ngambek kali anaknya," kata Fara asal.

"Lho ngambek kenapa?" Javiar kaget.

"Jav lo tau kan gue emang udah males nyari pasangan baru? Maksud gue, gue masih nunggu Mas Andre buat kasih keputusan mengenai nasib pernikahan kami. Dari dulu gue tetap mau cerai dari dia tapi selalu ada aja hambatan. Lalu tiba-tiba kemarin..." Fara memberi jeda pada ucapannya untuk bernafas. Haruskah Javiar tahu kalau dua hari yang lalu Dierja menyatakan perasaannya? "Mas Dierja bilang kalau dia sayang sama gue. Dia mau terima apapun keadaan gue, sekalipun sekarang gue cacat kayak gini."

"LO BARU TAU??!" pekik Javiar.

"APA SIH LU NGEGAS BANGET BANGSAT!!" Jadi selama ini memang Fara yang tidak menyadarinya ya?

"Mas Dierja udah suka sama lo dari lama Kak. Tiga tahun yang lalu dia bela-belain pindah rumah dari Jogja ke Jakarta, trus sekarang dia rela gak jadi pilot lagi, semua itu udah ngebuktiin kalo dia emang selalu mau di dekat lo Far. Mas Dierja penasaran sama lo dan ternyata perasaannya dari awal gak salah kalau dia memang udah jatuh cinta sama lo. Butuh lima tahun bagi Mas Dierja buat move on dari istrinya yang udah meninggal itu. Buka mata lo Far buat cowok kayak Mas Dierja, jangan melihat semua cowok brengseknya kayak Andre. Dia beda." Javiar menjelaskan panjang lebar.

Cowok itu berjalan keluar dari rumah setelah pamit pada kakaknya ingin menelepon sang pacar sebentar yang hari ini ingin ia mintai tolong untuk menemani kakaknya ke rumah sakit buat terapi jalan yang rutin dilakukannya.

Sebenarnya tanpa perlu Dierja meminta pada Fara untuk tidak terlalu membebani ucapannya kemarin, Fara memang tidak pernah akan memikirkan itu. Ia menghargai pengakuan Dierja yang ternyata selama ini menyukainya namun belum berani untuk membalasnya.

Karena dulunya Andre terlalu sering menyakiti perasaannya sehingga Fara seperti sudah mati rasa. Jika nanti dia harus dihadapkan pada keadaan harus mencari ayah baru untuk Adrian, itu mungkin hanya angan-angan. Fara mulai muak melihat pria-pria yang berlagak manis padanya jika ternyata mereka juga brengsek . Lebih baik berteman saja yang menurutnya pilihan sangat tepat.

Ia sudah pernah bilang pada Adrian kalau dirinya mampu menjadi seorang ibu sekaligus ayah untuk anak itu jadi Adrian tidak usah terlalu berharap mereka bisa kembali bertemu dengan Andre atau ada pria lain yang ingin menjadi ayahnya suatu hari nanti. Tapi sayangnya Adrian tidak mengerti maksud ucapannya.

Adrian masih ingat kalau Andre ayahnya, sementara ada Dierja yang boleh dia panggil Papa saat mereka bertemu.

Akibat dari Dierja yang susah dihubungi dan Fara mengira kalau pria itu sengaja menjauhinya karena gugup untuk ketemu lagi setelah ia menyatakan perasaannya kemarin, Fara jadi ogah-ogahan saat melakukan terapi jalan. Ia tidak semangat sama sekali malah yang ada perasaan aneh tiba-tiba karena merasa bersalah tidak menggubris si pria itu justru mengusirnya secara dingin.