79

321 40 4
                                    

Walaupun Andre dan Fara sudah bercerai, serta hanya mengutamakan kepentingan Adrian dalam hubungan mereka saat ini, tapi Dierja heran karena mereka benar-benar masih sangat dekat.

Seolah tak ada yang mau berusaha 'tuk menjaga jarak.

Hingga sampai di sinilah keputusan Dierja. Ia merasa bahwa mungkin dirinya yang sebaiknya mundur.

Kebahagiaan yang Fara cari sepertinya memang hanya ada pada Andre.

Dierja menghela nafas panjang. Untuk sekali lagi menatap dirinya di pantulan cermin. Bahkan masih tidak menyangka akan mengenakan seragam kebanggaannya itu sekali lagi.

Benar, Dierja memutuskan untuk kembali pada ke pekerjaannya dulu sebagai seorang pilot. Ini bukan semata-mata didorong karena pinta dari keluarga mantan istrinya, tetapi Dierja sadar bahwa ia jauh lebih nyaman bekerja sebagai pilot bukan pebisnis, meskipun yah semua bisnisnya sudah sukses dalam jangka yang singkat.

Ia cuma membawa dompet, paspor, dan ponselnya lalu ia keluar dari kamarnya.

Di ruang tengah Dierja malah ketemu Rendy, adiknya.

Rendy langsung menegakkan punggung, matanya sudah mendelik melihat penampilan Dierja yang baginya sudah sangat asing seperti biasanya.

"Bang lo mau ke mana?" tanya Rendy sangat sangat heran.

"Menurutmu? Kerjalah," jawab Dierja pelan tapi ketus.

"Abang gak bercanda kan? Setahun lalu Abang udah janji berhenti jadi pilot demi Kak Fara." Semua orang sudah tahu bagaimana perjuangan Dierja untuk menarik perhatian Fara yang selalu dingin padanya.

"Tenang Ren bisnis Abang yang di Jakarta akan tetap jalan, tapi pekerjaan yang buat Abang benar-benar enjoy ya ini, pilot, cita-cita Abang dari kecil," jelas Dierja.

Rendy juga gak bisa maksain Dierja tentang segala sesuatu yang dia inginkan. Mereka tipe saudara yang ogah mengurusi urusan satu sama lain.

"Kak Fara sudah tahu soal ini?" tanya Rendy.

Dierja menggeleng pelan. "Abang belum cerita sama dia soal ini. Kamu kan tahu sendiri gimana dia yang malah dekat lagi sama si Andre itu padahal mereka sudah bercerai dan Andre bahkan sebentar lagi akan menikah lagi."

"Mereka punya anak dari pernikahan mereka Bang," kata Rendy. Ia berusaha menahan kakaknya itu agar Dierja tidak gegabah.

"Iya Abang tahu Rendy tapi tetep aja Abang kan pacarnya Fara sekarang. Ini bukan cuma cemburu buta lagi tapi Abang gak terima kalau yang seharusnya akan menjadi milik Abang malah direbut. Dan kalau memang cerita mereka belum selesai ya sebaiknya diurus dulu, Abang gak mau dijadikan nomor dua. Kalau Fara memilih rujuk sama Andre ya Abang mending mundur dari sekarang. Abang hanya bersikap dewasa menanggapi kejadian ini, Dek." Dari sorot mata Dierja jelas ada kesedihan tapi sikapnya seolah menunjukkan sudah ikhlas akan semuanya. Ikhlas jika nantinya dia tidak jadi memiliki Fara secara seutuhnya.

"Pergi tiba-tiba juga bukan keputusan yang dewasa," balas Rendy.

"Nggak Abang bukan pengecut, tapi ini memang belum waktunya buat Fara tahu. Sudah ya, Abang pergi dulu." Maka pergi begitu saja Dierja dari rumahnya. Meninggalkan Rendy yang terdiam tak bereaksi apa-apa. Rendy diliputi rasa bingung karena mestikah ia mengabari Fara saat ini atau tidak?

Sekitar tiga puluh menit Dierja pergi meninggalkan rumah maka Rendy mendapatkan panggilan telepon masuk cukup banyak melalui telepon rumah.

"Mas Dierja kamu kenapa sih?! Kenapa kamu gak bisa dihubungi terus Mas?! Aku khawatir!"

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang