ByeBye!!

316 26 3
                                    

Dierja berdiri di depan pintu rumahnya. Ia yang menyambut kedatangan Andre kali ini.

"Saya mau jemput Adrian." Tanpa ditanyakan lebih dulu maksud kedatangannya maka Andre sudah menjelaskannya pada si tuan rumah.

"Yakin?" Pertanyaan Dierja malah terdengar seperti meledek Andre yang jelas mengernyit bingung.

"Iyalah, jelas saya ke sini cuma mau ketemu sama anak saya bukan maksud yang lain-lain," jawab Andre.

"Untuk hari ini Adrian gak kami kasih izin jalan sama kamu. Silahkan pergi." Lengannya bergerak gesit hendak menutup pintu.

Namun, Andre langsung menahan. Tenaga Andre cukup kuat hingga pintu sampai sudah terbanting lepas dari pegangan Dierja.

Kedua bola mata Dierja membesar. "Di mana etika kamu bertamu ke rumah orang, Andreas?!"

Tapi Andre terheran kala ia melirik bagian dalam rumah Dierja dan Fara itu justru ia tak menemukan ada tanda-tanda kehidupan di sana. Sangat sunyi.

"Saya ke sini mau lihat anak saya, Adrian anak kandung saya! Posisi saya penting di hidup Adrian, sementara kamu cuma ayah tiri jadi kamu gak punya hak melarang saya buat ketemu sama anak saya itu," ucap Andre.

Hampir naik pitam Dierja mendengar suara Andre. Ia tidak terusik sama sekali. Hanya saja marah karena kenapa baru sekarang Andre sadar bahwa ia pantas bertanggung jawab atas Adrian setelah ada dia yang sudah menjadi ayah sambung anak itu. Seolah Dierja tidak akan pernah diizinkan untuk menunjukkan kasih sayangnya terhadap Adrian.

"Kemarin saat kamu masih jadi suami Fara kamu ke mana saja sampai baru bisa sekarang peduli sama anaknya?" Lagi-lagi Dierja melemparkan pertanyaan telak yang membuat Andre pasti terpaku dan berpikir keras. "Saya paham mana tujuan kamu yang emang mau ketemu Adrian dan mana tujuan kamu yang penasaran sama kabar istri saya."

Andre berdecih. "Ucapanmu gak masuk akal. Buat apa saya pengen lihat wanita itu? Jelas saya sudah bahagia sama istri baru saya."

Detik itu Dierja langsung meninju rahang Andre. Heran karena Fara bisa-bisanya pernah menikah dengan orang seperti Andre yang tak pernah berpikir dulu saat akan bicara. Ia hanya bisa menyakitkan perasaan seseorang.

"Dasar orang tidak tahu berterima kasih. Ingat kalau bukan karena Fara yang meminta pada ayahnya supaya mengikhlaskan agar perusahaan dan rumah kamu kembali sama kamu Andre mungkin sampai sekarang kamu masih jadi gembel! Siapa yang mengembalikan kehidupan kaya raya kamu seperti dulu kalau bukan karena mantan istrimu yang melakukan?! Masih tidak sadar?!" bentak Dierja.

Tidak ada yang salah dari ucapan Dierja.

Erlangga memang telah mengembalikan perusahaan dan rumah keluarga Wiratama kembali pada pemiliknya dan melupakan hutang milyaran rupiah mereka. Itu semua karena Andre tak mendapatkan harta warisan dari kakeknya. Ini semua keluarga Fara lakukan semata-mata agar tak melihat Andre sesering itu berkunjung ke kediaman rumah baru yang Fara tinggali bersama suaminya, Dierja.

Namun kenyataannya tetap sama. Andre tetap intens berkunjung ke sana.

"Kamu hanya orang baru yang hadir di hidup Fara jadi gak usah ikut campur. Tinggal bilang kamu ngusir saya saja kok repot." Andre merapikan kerahnya yang agak kusut karena pergerakannya yang gelisah dan kegerahan sendiri selama berbicara dengan suami Fara.

"Baguslah kalo kamu sadar, yasudah pergi dari sini sekarang!" kata Dierja tegas.

Andre menyentuh pipinya yang cukup nyeri akibat pukulan Dierja yang tak main-main lalu pergi dari sana.

Setelah memastikan Andre sudah pulang lantas Dierja masuk ke rumahnya.

"Udah pergi dia kan Mas?"

My Everything✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang