My Everything✔️ [END]

56

YUHUUU hari Minggu it's my everything time!!!

Semoga kalian suka sama part ini yaaaa

Tapi maaf gajanji nanti akan double update soalnya.... ya ada deh pokoknya urusan di rl

Wkwkkwk

Happy reading 🎉

Sudah pernah dikatakan kalau Andre itu paling payah dalam urusan cinta. Dia tidak mempunyai segudang mantan pacar. Karena yang sebenarnya, Andre kalau sudah tertarik pada satu wanita ia akan fokus padanya saja. Mengenalnya secara bertahap, sampai dirasa hatinya sudah benar-benar mantap ingin serius dengan perempuan itu. Jadi wajar kalau pengalaman Andre dalam hal asmara tidak banyak.

Namun, sekalinya kalau Andre sudah serius dengannya, maka jangan heran kalau tiba-tiba ia datang langsung ingin mempersunting sebagai istri.

Pada awalnya itulah yang terjadi ketika Andre masih berpacaran dengan Jessie. Mereka cukup lama memadu kasih, sampai sudah tahu luar-dalam. Andre sangat mencintai Jessie kala itu. Sampai-sampai sudah tidak terpikirkan untuk tertarik dengan perempuan lain. Baginya, Jessie wanita yang amat sempurna dan berharga. Bahkan berulang kali Andre mengatakan kalau akan menjadikan Jessie teman hidupnya suatu hari nanti. Bukti keseriusan, katanya.

Meskipun pada realita, semuanya tidak sesuai dengan bayangan Andre. Anak semata wayang di keluarga Wiratama itu terpaksa mengikhlaskan sang kekasih untuk dinikahi sahabatnya sendiri.

Pada kehidupannya yang sekarang Andre jauh lebih bahagia. Ia merasa sudah menemukan pujaan hatinya yang seperti ditakdirkan memang untuknya.

Andre sangat mencintai Fara dan tidak mau sampai kehilangannya.

Jika mengingat kejadian tempo hari, itu membuatnya kebingungan. Andre bersumpah kalau dia tidak pernah menyimpan satu pun foto Jessie di saat-saat mereka masih pacaran. Ia percaya diri akan mengatakan kalau telah melupakan Jessie seutuhnya semenjak wanita itu menikah dengan Tiyan.

Karena foto-foto kemarin berhasil membuatnya dan sang istri kembali cekcok.

Fara sama sekali tidak ingin melihat wajah Andre makanya kini terpaksa pria itu berkorban dengan cara tidur di kamar yang terpisah dari wanitanya.

Argh, menyebalkan. Satu hari jauh dari Fara saja jika boleh jujur, Andre sudah sangat merindukannya.

Pagi hari masih di kediaman keluarga besar Wiratama di Yogyakarta.

Andre meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Pun terlihat mengusap-usap mata yang masih mengantuk namun harus ia buka lebar karena hari sudah sangat cerah.

Saat ia melihat seisi kamar khusus tamu itu jelas cuma kesunyian yang Andre rasakan. Tidak ada siapapun selain dirinya. Serta mungkin saja, tidak ada yang tahu perihal dirinya tidur di sana.

Dahinya mengerut. Menemukan kopi dan ada sandwich di nakas. Kemungkinan besar diperuntukkan bagi dirinya. Tapi siapa yang mempersiapkan sarapan itu untuknya?

Entahlah.

Senyum Andre muncul begitu saja.

Ia pun mengambil segelas kopi dan sandwich tadi. Lalu kakinya berjalan untuk keluar dari kamar.

Ketika Andre tiba di ruang tengah ia sudah melihat ada kakek dan neneknya, ibu, serta bibinya di dapur tengah sarapan. Ada Fara juga di sana kelihatan ikut membantu para pekerja menjamu para anggota keluarga besar Wiratama itu.

Hanya saja Andre memang belum menemukan Kirana dan suaminya. Serta sang putri, Aruna.

"Andre ayo sini sarapan." Suara sang kakek berseru pelan namun Andre dengar dengan jelas.