"Caca?"
Juni sontak terbangun dari tidur dan mendadak kehilangan rasa kantuknya. Suara tangisan Geisha di sebrang sana membuat Juni begitu khawatir.
Juni menekan Loud speaker dan lebih merapatkannya lagi ke telinga. Ia tidak menghiraukan wajah yang kusut karena baru terbangun dari tidur.
"Caca, Kamu kenapa sayang? Kamu dimana sekarang?" Tanya Juni sambil beranjak dari tempat tidur dan berjalan mondar mandir dengan risau.
"Ca.. caca mau pulang, hiks, Caca takut,"
Suara Geisha terdengar gemetar dan tangisan yang tak juga berhenti.
"Caca yang tenang ya, jangan nangis. Bilang sama Kak Juni, dimana kamu sekarang?"
"Caca gak tau, Huaaa.."
Di lain tempat Geisha setia berdiam diri di dalam mobil tanpa berniat pergi keluar untuk mencari bantuan.
Mobil yang ditumpangi berada di tengah-tengah jalan, sehingga menghalangi pengendara lain untuk lewat, sudah ada dua mobil yang berada di belakang mobil Sakti, mereka terus menekan klakson karena merasa terhalangi. Yang satu mobil truk, dan satunya lagi mobil sedan.
Seorang Supir Truk turun dari mobilnya dan menghampiri mobil yang terdapat Geisha di dalamnya.
Orang tersebut mengetuk kaca mobil membuat Geisha tersentak kaget.
"Hei! Kenapa mobilnya berhenti di tengah jalan? Cepat jalankan mobil atau nanti terjadi kemacetan!" Teriak seorang pengemudi yang terlihat kesal.
Geisha hanya bisa menangis dan menangis. Seorang gadis kecil yang di tinggal sendiri di tempat yang begitu asing.
Saat Supir Truk mengintip pada kaca mobil, ia keheranan karena tidak ada pengemudi di dalam dan hanya ada seorang gadis kecil Yang sendang menangis.
Pria itu membuka pintu mobil dan mendapati Geisha sedang menangis tersedu dengan sebuah ponsel di genggamannya.
"Kenapa kamu sendirian? Kemana orang yang mengemudi mobilnya?" Tanya sang supir kepada Geisha.
Geisha hanya menjawab dengan gelengan kepala, ia tidak tau dimana Sakti berada sekarang.
"Kamu naik mobil dengan siapa tadi?"
"Bang Sakti."
"Sekarang dimana Abang kamu? Kenapa Dia ninggalin anak kecil sendiri,"
"Gak tau," jawabnya polos.
Pria supir Truk itu hanya bisa menghela nafas berat, bagaimana bisa seseorang meninggalkan anak kecil bersama mobil di tengah jalan. Lalu Dia melirik kearah tangan Geisha yang sedang memegang Handphone.
"Itu kamu lagi nelpon siapa? Coba sini biar saya yang bicara,"
Tanpa pikir panjang, Geisha memberikan handphone-nya kepada sang pria dan membiarkannya berbicara dengan Juni yang masih terhubung sejak tadi.
"Hallo?" Sapa sang Supir Truk.
"Ini siapa? Dimana Caca?" Tanya Juni di sebrang sana.
"Anak ini berada di dalam mobil yang berhenti di tengah-tengah jalan, tidak ada orang dewasa di dalamnya. Dan sekarang mobil ini menghalangi jalan saya," tutur sang supir Truk.
"Kasih tau dimana alamatnya, dan saya akan kesana sekarang."
"Jalan Subroto Nomor 96, dekat rel kereta api di sebelah Utara."
___
Setelah mendapatkan alamat dimana Geisha berada, Juni tergesa dengan penampilan seadanya dan baju piyama berwarna kuning cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIJANU
Teen FictionBagi Juni, mencintai adalah kutukan. Dan patah hati adalah buah nya. Tuhan memang tidak selalu terlihat adil di hadapan ciptaannya. Dan kini, Juni sedang menagih keadilan itu. 🍏 🍏 🍏 Juni Maharani, siswi SMA Trisuaka yang menyukai seorang Sakti J...