Jam kosong kali ini membuat kelas XII IPA 1 bebas melakukan apa saja didalam kelas. Seperti saat ini, Juni bersama Dea dan Anya sedang bermain Game Ludo King. Permainan ini memang disarankan sekali untuk para pelajar disaat jam kosong.
Lalu ada Adilla yang sibuk berdandan dan terus mengolesi wajahnya dengan bedak, ia selalu tidak percaya diri ketika dua jam sekali tidak menyentuh make up.
Dan di jajaran bangku lelaki, Galang sedang bermain gitar milik Rian yang ia pinjam, lalu Tama bagian memukul meja layaknya sebuah gendang. Sakti belum bisa masuk sekolah karena baru dinyatakan pulang kerumah hari ini.
"Aku merindu, ku yakin kau tau..
Tanpa batas waktu, aku terpaku..
Aku meminta walau tanpa kata..
Cinta berupaya..
Engkau jauh Dimata..
Tapi dekat di Do'a
Aku merindukanmu"Dengan fasih, Galang menyanyikan lagu milik Ade Govinda dan Fadly Padi yang sedang viral akhir-akhir ini. Galang hanyut dalam lirik lagu yang ia nyanyikan, sepertinya lagu itu sedang mewakili dirinya saat ini.
Para wanita yang mendengar lantunan Galang pun merasa terpesona, apalagi mereka kini sedang demam sinetron Ikatan Cinta yang di bintangi oleh Arya Saloka itu.
"Oh my God! Baper banget Gue denger Galang nyanyi. Berasa lagi dinyanyiin sama mas Al deh." Pekik Sania, teman sebangku Adilla yang sempat bertengkar dengan Anya beberapa hari yang lalu.
"Bisa mati Gue lama-lama kalo denger cowok nyanyi lagu ini, dibayangan Gue yang ada hanya muka Aldebaran, Masyaallah."
"Galang, jangan buat aku meninggoy deh!"
"Ya ampun jadi kabayang mas Al jam segini, jadi pengen cepet-cepet malem, mau nonton kelanjutan cinta Al-Andin. Ih, gemes banget deh." Sahut Rea yang bangkunya tepat disamping Juni.
Juni yang mendengar itu hanya bergidik ngeri karena tidak tahu apa yang sedang mereka bahas. Siapa yang mereka maksud sampai tergila-gila seperti itu.
Galang terus bernyanyi tanpa mendengarkan perkataan orang yang telah dibuat mabuk cinta olehnya. Tama dengan percaya diri memukul-mukul meja seolah dirinya seorang pemain gendang yang handal dan sedang melakukan konser di panggung yang megah.
"Mereka lagi ngomongin apa sih?" Tanya Juni kepada Dea dan Anya yang masih sibuk bermain Game Ludo King.
"Itu loh, Jun, sinetron Ikatan Cinta yang lagi booming. Bapak Gue sampe bucin banget sama tuh sinetron," sahut Dea sambil menekan dadu untuk dikocok.
"Bapak Lo? Yang bener aja," ujar Juni terkejut.
"Lo gak tau sih serunya itu sinetron. Apalagi ya kalo udah liat Aldebaran, beuh, ganteng banget." Seru Anya dengan heboh.
"Lo suka sama itu sinetron?" Kaget Juni menatap Anya.
"Bangettt! Gue penggemar nomor wahid Mas Arya Saloka."
"Lo juga suka?" Tanya Juni kepada Dea.
"Suka. Awalnya enggak sih, Gue cuma ikutan nonton aja bareng keluarga. Eh lama-lama jadi candu. Pesona Arya Saloka itu emang gak nahan." Seru Dea menjabarkan betapa sedang ramainya sinetron Ikatan Cinta di perbincangkan.
"Ya ampun! Kenapa temen Gue pada bucin sinetron. Gue kemana aja," pekik Juni tidak tahu apa-apa.
"Lo gak tau Aldebaran, Jun?" Tanya Rea di bangku sebelahnya.
Juni menengok dan menetap Rea yang sedang berbincang bersama teman sebangkunya.
"Gak tau, Gue kalo malem suka baca Novel, gak pernah ikutan nonton Tv dirumah."
"Sekali-kali cobain nonton deh, pasti Lo kategihan. Temen Gue juga jadi pada demam Ikatan Cinta karena Gue cekokin tiap hari pake lagu Ade Govinda." Tutur Rea.
"Hehehe, oke nanti Gue coba nonton."
"Eh Re, Lo nonton episode semalem gak? Kesel banget Gue sama kakaknya si Ana. Pengen Gue bejek-bejek tuh muka." Ujar Anya mengajak Rea bicara.
"Elsa kali," ujar Dea membenarkan.
"Iya kan nama adek nya Ana,"
"Bodo amat,"
Rea yang mendengar langsung berbinar dan menatap Anya dengan serius.
"Gue sampe pegang sapu nonton nya, kesel banget tiap liat muka si Elsa." Sahut Rea semakin seru membicarakan sinetron yang sedang viral itu.
"Ngapain pegang sapu?" Tanya Juni.
"Ya buat mukul muka si Elsa Frozen itu. Greget banget kalo udah adegan Dia."
"Emang bisa dipukul?"
"Ya mukul Tv-nya aja. Kalo bisa mah, Gue datengin tempat syuting nya terus Gue sapu beneran muka si Elsa itu."
"Segitunya?" Kaget Juni.
"Lo gak tau aja, Jun. Bapak Gue demam banget sama itu sinetron. Sampe-sampe suka bawa pisau kalo nonton tiap malem, emak Gue juga suka nangis sesenggukan kalo liat adegan Andin. Gue aja sampe heran." Ujar Dea menjelaskan betapa di gandrungi-nya sinetron Ikatan Cinta.
"Demi apa? Gue kudet ya banget gak tau apa-apa." Ujar Juni geleng-geleng kepala tak percaya.
"Lo sih sibuk mulu sama Novel, sekali-sekali Lo lakuin kegiatan lain dong, jangan terfokus sama buku terus. Emangnya gak bosen?" Ujar Anya kepada teman karibnya itu.
"Enggak tuh. Namanya juga hobi, kegemaran. Mana ada kata bosen,"
"Pokoknya malem nanti Lo harus nonton Ikatan Cinta, kalo Lo kepincut, Gue beliin lima Novel yang Lo mau." Ujar Anya membuat kesepakatan.
"Beneran?" Pekik Juni.
Anya mengangguk pasti karena yakin kalau Juni akan ikut demam Al-andin.
"Lima Novel nih ya?"
"Iya sayangku,"
"Awas ya kalo ingkar,"
"Ya enggak lah. Kapan sih Anya Lovasya main-main sama ucapannya."
Juni mengacungkan jempol dan setuju dengan tantangan yang diberikan oleh Anya. Ia juga penasaran, seseru apa sih sinetron Ikatan Cinta sampai-sampai ikut kebawa perasaan.
"Gara-gara Galang nyanyi lagu ost Ikatan Cinta, jadi pada ngomongin Aldebaran. Tapi gak apa-apa sih, Gue seneng malahan." ujar Rea di bangkunya.
Di tempat lain, Galang masih menyanyikan yang berjudul 'Tanpa Batas Waktu' itu. Seisi kelas terpesona dengan suaranya, merasa sedang dibawa terbang ke awang-awang.
"Engkau jauh Dimata..
Tapi dekat di Do'a..
Aku merindukanmu"Seisi kelas bertepuk tangan saat Galang menyelesaikan aksi bernyanyinya. Ia dibuat kaget karena tatapan semua orang sedang terfokus kepadanya, ia jadi malu sendiri dibuatnya.
Tama dengan bangga membungkukkan badannya seolah sedang menyapa para penggemar, ia terus melayangkan Kiss udara kepada para siswi yang dibuat berteriak kegirangan.
Tanpa disadari, Dea memperhatikan Galang dalam diam. Ia menyaksikan semua pertunjukan dan menikamati setiap lirik lagu yang dibawakan oleh Galang. Jika boleh jujur, Dea masih mengharapkan Galang, sepenuhnya masih berharap.
"Gue juga rindu Lo, Lang." Batin Dea kekita mendengar Galang menyanyikan bait terkahirnya.
___
To Be Continue
JUNIJANU BAGIAN 54
Juni Maharani
Sakti Janu Namaan
Adilla Laraa Shati
Galang Januar
Jeno Aldiano
IG : xxtxi23
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIJANU
Novela JuvenilBagi Juni, mencintai adalah kutukan. Dan patah hati adalah buah nya. Tuhan memang tidak selalu terlihat adil di hadapan ciptaannya. Dan kini, Juni sedang menagih keadilan itu. 🍏 🍏 🍏 Juni Maharani, siswi SMA Trisuaka yang menyukai seorang Sakti J...