17 - Pernyataan

954 104 5
                                    

Saling mencintai tapi saling diam
Kapan kawin nya kalo gitu?

🍏

Dengan santai Sakti menuruni tangga dengan kolor selutut nya. Dia menuju ruang keluarga dan duduk di sofa sebelah Geisha - Adik Perempuan nya. Geisha terlihat anteng menonton kartun Upin Ipin dengan wajah polos nya, Dia kini berumur 4 tahun.

Sakti meraih remoteTV di pangkuan Geisha dan memindahkan channel begitu saja yang membuat adik nya itu menangis tak karuan.

"Huaaaaa! Mau Ipin Upin Huaaaa."

"Bosen Ca! Upin Ipin mulu yang di tontonin. Abang udah nonton dari kecil tapi sampe sekarang gak gede - gede tuh bocah." Sakti bukan nya menenangkan Geisha dan malah fokus menonton FTV yang berjudul 'Cinta bersemi di kandang Bebek'.

"Bundaaa! Caca mau Ipin Upin Huaaaaa." Geisha merengek semakin kencang.

"Upin Ipin Ca. Bukan nya Ipin Upin." Ujar Sakti membenarkan.

"Huaaaaaa."

"SAKTI! KAMU APAIN ITU ADIK MU!" Teriak Mira dari arah dapur. Dengan panik Sakti segera menenangkan Geisha agar berhenti menangis. Dia takut di basmi Mira setiap kali membuat adik perempuan nya menangis.

"Ca, udah ya jangan nangis cup cup cup. Nanti Abang beliin permen Yosan ya!" Sakti memeluk dan mengelus kepala adik nya dengan lembut.

"Caca maunya Ipin Upin Huaaaa."

"Upin Ipin Ca!"

"Huaaaaa."

Tiba - tiba Sakti di kaget kan dengan kedatangan Mira yang di tangan nya terdapat pisau dapur. Sakti takut akan jadi korban pembunuhan oleh Bunda nya sendiri. Tatapan nya yang horror membut Sakti meneguk ludah.

"Ampun Bun! Ampun! Jangan bunuh Sakti. Sakti masih jomblo. Sakti juga belum sempet tobat Bun, Ampun!" Sakti menyatukan kedua telapak tangan nya memohon kepada Mira.

"Ngapain kamu disini gangguin Caca lagi nonton!? Bukan nya siap - siap sekolah? Kamu mau bolos ya?" Bentak Mira.

"Sehari aja kok bunda."

"JADI BENER KAMU MAU BOLOS SEKOLAH?" Mira mengangkat pisau nya lebih tinggi, membuat Sakti semakin ketakutan.

"Sakti tadi bangun kesiangan Bun. Kalo sekolah pun pasti kena hukuman karena telat. Nanti kalo Sakti pingsan lagi gimana?"

Ujar Sakti membuat alasan. Dia tidak bangun kesiangan, tapi memang sudah niat tidak sekolah hari ini untuk membuktikan kepada Juni kalau Dia tidak main - main dengan ucapan nya.

Soal seragam. Sakti tidak benar - benar membuang nya, Dia berbohong kepada Juni. Setelah pulang sekolah kemarin, Sakti menyuruh Bi Suti - Pembatu nya untuk mencuci dan mengeringkan seragam milik nya.

"Siapa suruh kamu gak sarapan kemarin? Malah main pergi gitu aja."

"Kemarin kan kesiangan juga Bun. Bunda sih gak pernah bangunin Sakti." cibir Sakti.

Mira menghela nafas pelan. "Kali ini alasan kamu bunda toleransi. Tapi lain kali, Bunda gak akan segan buat kamu jadi perkedel!"

"Bunda ngebolehin Sakti gak sekolah?" Ujar Sakti membinar.

Mira hanya mengangguk.

"Bunda gak ada niat buat bunuh anak tampan ini kan?"

Mira mengangguk lagi. "Kasian, Kamu jomblo soalnya."

JUNIJANUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang