Apa persamaan nya patah dengan pecah?
Sama - sama gak bisa balik utuh.xxtxi23
🍏"Sakti, bagusan sepatu ini atau ini." Adilla dengan antusias menunjukan kedua sepatu yang ia pegang.
Sakti menuruti kemauan Adilla untuk mencarikan nya sepatu selepas pulang sekolah.
"Dua - dua nya bagus kok, Dill."
"Yaudah deh. Gue beli dua - dua nya aja."
Sakti hanya mengangguk setuju, ia tidak mau berlama - lama di tempat seperti ini.
Setelah Adilla membayar sepatu nya. Mereka berdua berniat mencari makan terlebih dahulu.
Sakti tiba - tiba berhenti di depat toko yang menjual pakaian sekolah. Ia berniat membelikan Juni seragam baru. Hitung - hitung, sebagai ganti rugi.
"Kesini dulu yuk Dill." Sakti menarik tangan Adilla masuk ke dalam toko.
"Cari apa ya Mas, Mbak?" Tanya penjaga toko.
"Cari seragam SMA yang seukuran dia mbak." Ujar Sakti menunjuk Adilla.
"Oh bentar, saya ambilkan."
"Lo mau beli seragam buat Gue?" Tanya Adilla terlihat senang.
"Buat Juni, Dill. Tadi Gue liat seragam nya jelek banget, kayak orang nya."
Adilla menghembuskan nafas nya pelan. "Lo masih suka sama Juni?" Tanya nya.
"Gak tau, Dill. Gue bingung." Ujar Sakti dengan nada rendah.
"Kok gak tau. Kok bingung. Gimana sih Lo! Aneh." Adilla sedikit terkekeh menganggap ucapan Sakti adalah lelucon.
"Ini, baju seragamnya. Boleh di coba dulu." Penjaga toko datang dengan satu seragam yang di carikan oleh Sakti.
Sakti mengambil alih seragam itu lalu di teliti dari atas sampai bawah.
'Bahan nya bagus, jaitan nya rapih, berkualitas, bersih dan ... sempurna' Ucap Sakti membatin.
"Lo cobain deh, Dill. Pas gak di Lo."
"Ih kan itu bukan buat Gue. Kenapa harus Gue yang cobain." Serkah Adilla sedikit ketus.
"Kan Lo sebadan sama si Juni. Gapapa lah kalo Lo yang cobain." Sakti tak mau kalah.
"So' tau Lo sak. Gue sama Juni tuh tinggian Gue. badan Gue juga langsing, modelis. Kalo si Juni kan agak gen..dut." Ujar Adilla yang sempat terhenti saat mengucap kalimat 'gendut'.
Sakti terdiam sejenak, kemudian tersenyum sebelum mengucapkan kalimat. "Yaudah. Langsung bungkus aja mbak. Saya beli."
"Baik. Saya siapkan dulu."
"Lo marah Gue bilang Juni gendut?" Tanya Adilla hati - hati.
"Emang Gue keliatan marah? yang ada mah Gue keliatan ganteng. Ya nggak?" Sakti menaik naikan kedua alis nya menggoda.
"Ish. Lo tuh ya. Nyebelin!" Adilla mencubit kecil pinggang Sakti. Bukan nya kesakitan, Sakti malah cengengesan.
"Tapi ganteng kan."
"Sedikit."
"Kok sedikit. Sisanya sama siapa dong?"
"Sama jodoh Gue. Wlee."
"Kalo jodoh Lo itu Gue. Berarti Gue ganteng nya full dong. Iya dong."
"Dih. Halu!"
Ini yang Adilla tidak suka dari Sakti. Selalu memberi perhatian lebih tapi hati nya tertuju kepada Juni. Hati Adilla sensitif. Mustahil kalau tidak bawa perasaan setiap kali bersama Sakti. Hati Adilla sudah stuck pada lelaki yang sedang di hadapan nya kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIJANU
Teen FictionBagi Juni, mencintai adalah kutukan. Dan patah hati adalah buah nya. Tuhan memang tidak selalu terlihat adil di hadapan ciptaannya. Dan kini, Juni sedang menagih keadilan itu. 🍏 🍏 🍏 Juni Maharani, siswi SMA Trisuaka yang menyukai seorang Sakti J...