✨Algantara : bab 7✨

8.5K 355 12
                                    

Happy reading-!!
.
.
.
.

-Kebencian adalah penyakit yang dapat mematikan kebaikan.

⚪⚪⚪

Cowok itu meneguk minuman kaleng yang tersedia di atas meja belajarnya. Dia mengusap rambutnya dengan handuk guna mengeringkan. Setelahnya dia duduk di pinggiran tempat tidur sembari memainkan ponselnya, handuk yang di gunakan nya tadi bertengger di lehernya.

Sekarang sudah tengah malam dan di luar sedang hujan deras. Jendela kamar bagian luar basah terkena hujan. Suara angin berhembus membuat udara semakin dingin.

[Cogannya Grixen]

Bima : Dingin euy.

Bryan : Untung gue enggak, soalnya ada yang peluk.

Bima : Saha?

Reano : Wah parah lo yan, udh main di ranjang ae ckck.

Bryan : Selimut anjir siapa lagi coba😔

Bima : Mendingan lo njirr, selimut gue di ompolin Stephen.

Reano : Stephen saha?

Bima : Anu....

Reano : Anu.... Keanu?

Bima : Awokawok bukan ajg😭

Bryan : Stephen burung tak bersayap nya Bima tolol.

Reano : Owalah bagong🤲

Bima : Keren kan namanya.

Bryan : Ngakak gblk, punya gue lebih keren namanya Samsul.

Reano : punya gue namanya hitam soalnya dia berwarna hitam, besar dan berurat.

Bima : Wkwkwk ajg

Bryan : @Alga @Rama Muncul lo berdua!

Rama : Y.

Alga : Hm.

Reano : Buset kek kulkas seribu pintu.

Bima : Ga, lo dimana?

Alga : Aprtmn.

Bima : Apartment? Gue kesana ya mau minta makan😙

Alga : G.

Alga mematikan ponselnya tanpa memperdulikan balasan Bima lalu rebahan dengan bertelanjang dada. Dia mengenakan celana pendek sepaha. Matanya terasa berat hingga akhirnya dia menutup matanya dan menuju alam mimpi.

ALGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang