Happy reading-!!
.
.
.
.
⚠️🔞Mature content🔞⚠️
Saat ini Freya tengah mengeringkan rambutnya dengan hairdryer di meja rias. Dia masih menggunakan handuk yang melilit tubuhnya. Pegangannya pada hairdryer tiba-tiba diambil alih oleh suaminya.
Alga membantu Freya mengeringkan rambut panjangnya dengan telaten sehabis menidurkan Zakiel. Freya diam mengamati aktivitas Alga di belakangnya.
"Frey, soal tawaran Bunda tadi, kamu enggak mau coba?" Tanya Alga. Ada sedikit keraguan di dalamnya. Ia takut jika Freya akan marah padanya.
Freya menghela napas. Ia menatap Alga melalui pantulan cermin. "Kak, kamu tau aku enggak bisa jauh dari Iel. Kalo Iel kenapa-kenapa terus aku enggak ada di sana, gimana? Aku khawatir, Kak."
Alga mematikan hairdryer itu kemudian meletakkannya di atas meja rias. Tangannya menyentuh pundak Freya dan mengusapnya pakai ibu jari.
Alga berucap, "aku ngerti. Tapi Bunda enggak mungkin biarin Iel gitu aja. Kamu tau kan, Bunda sayang banget sama Iel? Dulu waktu kita kesulitan ngerawat Iel kan Bunda yang bantuin."
"Aku tau, tapi-"
"Sayang, kamu enggak pengen ngabisin waktu berdua sama aku? Enggak pengen kemana-mana berdua lagi?" Alga menyela ucapan Freya.
Laki-laki itu menarik satu kursi agar bisa duduk di sebelah Freya. "Kita udah jarang punya waktu berdua. Tiap mau mesra-mesraan, ada aja gangguan Iel."
Baru saja Freya membuka mulutnya untuk menjawab perkataan suaminya, tapi Alga sudah lebih dulu mengangkat tubuhnya agar duduk di pangkuannya secara menyamping.
"Kamu enggak pengen make love sambil teriakin namaku kenceng-kenceng emangnya? Semenjak ada Iel kan kita mainnya pelan-pelan." Bisik Alga seraya menyelipkan rambut Freya ke belakang telinga.
Freya memukul dada Alga serta matanya yang memicing. "Mesum banget?!"
"Mesum-mesum gini juga kamu suka."
Mereka diam cukup lama. Sampai pada tangan Alga mengusap lembut paha mulus Freya hingga membuat wanita itu merinding. Tak sampai di situ, Alga melanjutkan dengan kecupan-kecupan kecil pada pundak istrinya. Dia menyesapnya kuat-kuat sampai meninggalkan ruam merah di sana.
Freya tak bisa menolak sentuhan Alga. Dia seperti sudah sangat candu dengan sentuhan suaminya. Jemari lentiknya mencengkeram pundak Alga dengan kepala mendongak.
"Kak.. ahh,"
"Iel kita titipin sama Bunda, ya, sayang?" Ucap Alga disela-sela kecupannya pada leher Freya.
Kecupan itu beralih pada daun telinga Freya. Alga menjilat telinga Freya dengan sensual, serta ia beri gigitan kecil untuk merangsang istrinya.
"Answer me." Desak Alga.
"I-iya-AKH!"
Freya terkejut kala tiba-tiba Alga membalikkan tubuhnya sepenuhnya duduk menghadap Alga, tidak lagi menyamping. Pergerakan Alga yang mendadak itu membuat lilitan handuk Freya mengendur hingga belahan dadanya terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANTARA
Teen Fiction"Kenapa badai dateng ketika gue udah jatuh sama dia." -Freya "Gue benci kalo liat wajah lo, tapi gue rindu saat lo nggak ada di samping gue." -Algantara Antara cinta, benci dan dendam yang harus mereka hadapi. Begitu banyak masalah yang menghampiri...
