✨Algantara : bab 9✨

7.9K 339 2
                                    


~Happy reading-!!~

Pukul 20:19 malam.

Freya sedang dalam perjalanan menuju kediaman Marchelino atau lebih tepatnya rumah Steffany. Saat di sekolah tadi mereka diberikan tugas kelompok biologi, jadi malam ini mereka akan mengerjakannya karena besok Freya mempunyai janji dengan Gilang si sepupu.

Freya menggunakan mobil nya karena malam ini sedang hujan deras. Bahkan Freya hampir tak bisa melihat jalan dengan jelas. Bahkan wiper tak begitu membantu nya.

Outfit Freya :

Beberapa menit kemudian Freya sampai didepan gerbang rumah Steffany

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit kemudian Freya sampai didepan gerbang rumah Steffany. Freya membunyikan klakson nya lalu gerbang itupun terbuka lebar. Tadi sebelum Freya kesini, Steffany sudah memberi pesan pada satpamnya untuk membuka gerbang jika terdengar suara klakson mobil karena yang datang adalah Freya. Langsung saja Freya masuk ke dalam pekarangan rumah temannya ini dan memarkirkannya dihalaman yang luas itu.

Freya mengambil payung nya lalu keluar dari mobil. Dia berlari kecil menuju pintu utama. Setelah sampai, Freya menurunkan payungnya dan menutupnya lalu memencet bel rumah.

Tak butuh waktu lama, seorang pembantu datang membukakan pintu dan langsung mempersilahkan Freya masuk ke dalam.

"Diminum non teh angetnya," ucap bi Lila ramah. Freya tersenyum lalu meminum teh itu.

"Bibi tinggal ke dapur ya non," ucap bi Lila lalu pergi ke dapur. Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki menuruni anak tangga. Freya menoleh, ternyata itu Steffany yang sedang berjalan sembari membawa buku dan beberapa alat tulis lain di tangannya.

"Kita ngerjainnya disini aja ya? Kamar gue lagi berantakan banget soalnya hehe," Steffany menyengir lebar. Freya mengiyakan saja, lagipula ia tak keberatan.

Freya meletakkan cangkir teh nya di atas meja lalu bertanya, "Bokap sama nyokap lo kemana?"

Steffany meletakkan semua barangnya di atas meja sembari menjawab, "Di Bandung, nemenin nenek gue lagi sakit." Jawabnya. Freya mengangguk paham lalu mereka mulai mengerjakan tugas tugasnya.

🎲🎲🎲

"Basecamp kita udah ketahuan sama anak Thunder." Celetuk Reano tiba-tiba. Tentunya mereka semua terkejut dan langsung menoleh ke arah Reano.

"Barusan Juna nge-chat gue, dia nggak sengaja liat anak Thunder lagi ngomongin basecamp kita. Katanya mereka bakal hancurin pas jam sekolah." Tutur Reano. Juna sendiri adalah anak basket di SMA Garuda, ia bukan salah satu dari Grixen.

ALGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang