Happy reading-!!
.
.
.
.Pagi ini Alga sudah sampai di sekolah. Dia baru turun dari motor, namun sudah dihampiri oleh Neva. Cewek bertubuh mungil itu tersenyum lebar pada Alga yang dibalas senyuman juga oleh cowok itu.
"Tumben enggak bareng Freya." Celetuk Neva.
"Lagi sakit anaknya." Jawab Alga seraya memperbaiki posisi tali tasnya di pundak.
Neva mengangguk pelan. Dengan gerakan tiba-tiba ia meraih tangan besar Alga hingga membuat cowok itu menatapnya. "Ada yang mau gue omongin sama lo, Ga."
"Apa?" Tanya Alga penasaran.
"Jangan di sini. Ikut gue ke taman belakang." Neva bergegas menarik tangan Alga untuk mengikutinya ke taman belakang.
Alga hanya pasrah saja ditarik oleh Neva. Ia pun penasaran hal apa yang akan Neva katakan padanya sampai wajah gadis itu terlihat sangat serius.
Sesampainya di taman belakang sekolah, Neva memastikan hanya mereka saja yang berada di sini karena ini adalah rahasia penting. Alga sedari tadi menunggu-nunggu Neva mengatakan sesuatu.
"Lo mau ngomong apa?" Tanya Alga tak sabaran.
Neva menatapnya sejenak dan membuang napas pelan. Gadis itu membuka ponselnya mencari sebuah foto di galeri, kemudian menunjukkannya pada Alga.
"Ini bokap lo kan?"
Alga mengerutkan keningnya. Ia menatap Neva malas. "Lo cuma mau nunjukin foto si bangsat? Buang-buang waktu gue."
Cowok itu hendak pergi jika Neva tak menahan tangannya untuk tetap di sana. "Tunggu dulu, lo harus tau ini."
Gadis itu memperbesar foto wanita di sebelah Dany dan menunjukkan pada Alga lagi. "Lo tau siapa perempuan di sebelah Om Dany?"
Alga menggeleng pelan. Wajah perempuan itu tampak asing. Neva kembali menggeser foto di sebelahnya. Itu adalah foto Sherina dan Freya.
"Perempuan yang sama dengan yang di sebelah Om Dany. Perempuan ini ternyata nyokap Freya." Kata Neva.
Alga mengambil alih ponsel Freya dan menggeser beberapa foto lainnya. Foto-foto keluarga Freya saat Allan masih ada.
"Nyokap Freya ternyata selingkuhan Om Dany. Nyokap Freya yang udah bikin keluarga lo hancur berantakan. Perempuan yang selama ini lo benci." Ucap Neva. "Gue tau ini berat buat lo, tapi apa lo masih mau pacaran sama anak dari pelakor? Ditambah lagi gue nemuin informasi kalo nyokap Freya ternyata.." ia menggantung kalimatnya dan celingak-celinguk memastikan tak ada orang di sekitar sini.
"Nyokap Freya ternyata pelacur. Kerjaannya ngelayanin laki-laki hidung belang di bar punya Om Dany." Jelas Neva.
Laki-laki itu terdiam mendengar semua penuturan dari Neva. Jantungnya seakan berhenti berdegup. Ia ditusuk oleh fakta menyakitkan yang membuatnya bingung harus bereaksi seperti apa.
Awalnya Alga tak percaya, namun semua bukti ada dihadapannya, ditambah lagi Neva tidak mungkin bicara sembarangan. Alga mengusap wajahnya kasar. Ia mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya.
"Thanks infonya, Va." Ucapnya sebelum pergi meninggalkan Neva.
Di sana, Neva tersenyum penuh kemenangan. Gadis itu menyimpan ponselnya dan menatap punggung Alga yang mulai menjauh dengan senyum miring.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANTARA
Ficção Adolescente"Kenapa badai dateng ketika gue udah jatuh sama dia." -Freya "Gue benci kalo liat wajah lo, tapi gue rindu saat lo nggak ada di samping gue." -Algantara Antara cinta, benci dan dendam yang harus mereka hadapi. Begitu banyak masalah yang menghampiri...