✨Algantara : 57✨

1.3K 54 2
                                    

Happy reading-!!
.
.
.
.

Siswa-siswi berhamburan untuk pergi ke kelas masing-masing sesudah mengikuti kegiatan wajib setiap pagi, yaitu apel pagi. Saat ini Steffany berjalan sambil menggandeng Freya, sedangkan Dita menggandeng Hani karena takut anak itu akan tertinggal di belakang saking mungilnya.

Sesampainya di kelas, mereka sudah disambut oleh keributan yang tak pernah absen di kelas ini. Penghuni kelas sudah terbiasa dengan keributan yang selalu diciptakan oleh Fatur, Oji dan Sasya. Oh tidak, kali ini biang keributan tiga orang lagi.

"Woy anjeng, siapa yang pinjem pulpen gue kemaren enggak dibalikin? Ngaku enggak lo pada, sebelum gue blender satu-satu!" Oji berteriak keras hingga tak ada satupun manusia di kelas ini yang tidak menoleh.

Seorang cowok dengan bandana di kepalanya menoleh dengan cepat. "Pulpen lo yang ada tempelan foto latar merah, tapi mukanya kena tipe-x, bukan?" Tanya Bintang.

"Iya, Bi. Lo liat?"

"Nih dipake sama si Dodi buat gambar anime." Bintang menunjuk cowok berkacamata di sebelahnya yang sedang menggambar salah satu karakter anime.

Dodi sontak menengok. Ia melihat Oji sudah berjalan ke mejanya dengan wajah kesal yang siap memaki-maki dirinya.

"Ampun, Ji. Aku teh kemarin mau balikin, tapi kelupaan soalnya buru-buru pulang, udah ditelpon sama Mamah." Ucap Dodi dengan ekspresi wajah yang terlihat takut.

"Ya terus kenapa enggak lo balikin tadi pas gue baru dateng?" Sahut Oji kesal.

Dodi menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Gambaran aku belum selesai, Ji. Kalo udah selesai langsung aku balikin ke kamu. Suwer!"

"Bodo amat ya, setan. Balikin sini!"

Cowok itu menghela napas pasrah. Ia pun memberikan pulpen itu pada Oji. Hanya berselang beberapa detik, Dodi dikejutkan lagi dengan teriakan Oji.

"Dod, ini pulpen gue abis lo kunyah kah? BAU JIGONG LO ANYING!!" Cowok itu dengan wajah kesalnya melempar pulpen itu tepat pada wajah Dodi.

Dodi menggaruk pelipisnya dengan ekspresi wajah tak enak. "Hapunten, Ji. Nanti aku ganti deh selusin, hehe peace." Ujar lelaki itu sambil menunjukkan dua jarinya.

Oji hendak melayangkan ujaran makian lagi pada Dodi, namun suara seorang perempuan menghentikan mulutnya.

"Bacot banget masalah pulpen doang." Sontak pandangan mereka teralih pada gadis rambut pendek yang duduk di meja belakang bagian pojok kanan.

Oji berkacak pinggang setelah kalimat itu keluar dari mulut gadis itu. "Heh, ini pulpen bersejarah asal lo tau! Pulpen ini udah nemenin gue dari semester awal kelas sebelas." Ujar Oji dramatis.

Dena memutar bola matanya malas. Cewek itu memilih untuk kembali menyalin materi yang belum sempat ia catat daripada harus meladeni Oji yang tidak jelas.

Kini pandangan Oji beralih lagi pada Dodi. "Pokoknya gue enggak mau tau, ya, Dod. Pokoknya pas jam istirahat entar, lo ganti pulpen gue!"

"Selusin ya, Dod!" Sahut Fatur cengengesan.

Dodi bertanya, "hari ini, Ji?"

ALGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang