"Gue nggak butuh uang atau apapun itu. Gue cuma butuh cinta dan kasih sayang dari seorang ibu." ––Freya🎲🎲🎲
"Bunda alasannya."
Semuanya menoleh pada Freya setelah gadis itu mengucapkan dua patah kata.
"Kok bisa?" Tanya Diana.
"Bunda baik banget. Karena bunda aku bisa ngerasain rasanya disayang seorang ibu." Ujar nya. Gadis itu tersenyum miris.
Alga menatap Freya yang duduk disebelahnya. Gadis itu menunduk menahan tangis. Ah Freya sangat sensitif kalau sudah berhubungan dengan keluarganya.
"Mama kamu..." Belum sempat Diana melanjutkan kalimatnya, Freya sudah memotongnya terlebih dahulu.
"Nggak usah kita bahas lagi." Ucap Freya dengan senyum terpaksa di wajahnya. Dia tak ingin mengacaukan suasana harmonis ini.
Bunda mengerti, ia pun tersenyum lalu berujar, "Bunda nggak tau masalah kamu. Tapi bunda yakin kamu kuat."
Freya tersenyum mendengar perkataan bunda. Diana benar, Freya kuat, buktinya dia bisa berdiri sendiri sampai saat ini.
"Ayo lanjut makan lagi keburu dingin makanannya." Ujar Ravindra mencairkan suasana. Mereka pun lanjut makan. Tak ada suara yang terdengar kecuali suara sendok dan garpu yang saling beradu.
"Oh iya Freya, tadi bunda nyari baju yang pas buat kamu dan bunda cuma nemuin itu doang yang pas sama kamu. Itu juga baju bunda waktu masih langsing kayak kamu. Sekarang mah badan bunda udah nggak langsing lagi." Kata bunda Diana.
"Bagus nggak?" Tanya bunda.
"Bagus bun." Jawab Freya jujur. Memang pakaian ini bagus menurutnya namun dia tak pernah mengenakan pakaian seperti ini sebelumnya jadi, rasanya agak aneh.
"Yaudah buat kamu aja." Diana tersenyum.
"Beneran bun? Gapapa?" Tanya Freya antusias. Diana mengangguk sembari tersenyum manis.
Freya akan dengan senang hati menerima sesuatu jika itu dari Diana. Hanin sebenarnya juga perhatian seperti Diana, namun Freya merasa berbeda ketika bersama Diana.
"Makasih bunda."
"Iya sama-sama."
Sekarang semuanya kembali diam dan makan dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANTARA
Подростковая литература"Kenapa badai dateng ketika gue udah jatuh sama dia." -Freya "Gue benci kalo liat wajah lo, tapi gue rindu saat lo nggak ada di samping gue." -Algantara Antara cinta, benci dan dendam yang harus mereka hadapi. Begitu banyak masalah yang menghampiri...