Happy reading-!!
.
.
.
.Pagi ini cuaca sedang mendung. Hembusan angin yang dingin menembus kulit sampai ke tulang. Cuaca pagi ini adalah cuaca yang disukai oleh sebagian penduduk bumi.
Siswa-siswi berlalu lalang di koridor kelas masing-masing. Ada yang berdiam diri di kelas sambil mengerjakan PR yang belum selesai, ada juga yang bermain game online.
Saat ini, gadis yang memiliki nama Freya Agatha Alexander, tengah berada di dalam toilet. Dia sedang buang air kecil. Setelah selesai, Freya hendak keluar dari bilik itu, namun pembicaraan orang di luar membuatnya duduk kembali.
"Lo masih inget si Freya, kan?" Suara gadis itu terdengar jelas.
"Inget lah, dia kan yang caper ke Alga mulu." Sahut temannya.
"Padahal lo udah kasih peringatan ke dia buat jauhin Alga, tapi dia ngeyel. Masih aja caper sama Alga." Suara merek berbeda-beda. Freya bisa tebak kalau mereka ada tiga orang.
"Liat aja kalo ketemu. Gue hajar habis-habisan."
Setelah itu tak terdengar lagi suara-suara mereka berbincang. Hanya terdengar langkah kaki mereka yang keluar dari toilet.
Di dalam kamar mandi, Freya berdecih. Kakak-kakak kelas sok keren itu mau menyingkirkannya. Mereka pikir Freya cari perhatian ke Alga. Tidak tahu saja mereka kalau Alga suka pada Freya.
Freya pun keluar dari bilik toilet dan mencuci tangannya di wastafel. Sesudahnya, ia keluar dari toilet dan berjalan menuju kelasnya.
Di koridor, dia bertemu Rama si cowok dingin. Wakil ketua Grixen. Freya tersenyum tipis dan dibalas senyum juga oleh Rama. Jika ada orang lain yang melihat Rama tersenyum, pasti mereka akan histeris.
Awalnya mereka hanya saling tersenyum dan berjalan melewati satu sama lain, namun Rama memanggil nama Freya hingga membuat gadis itu berhenti dan menoleh.
"Kenapa kak?" Freya bertanya.
"Nanti sore lo ada waktu nggak?" Rama bertanya agak ragu.
Freya berpikir sebentar, kemudian menjawab, "ada. Kenapa kak?"
"Mau temenin gue ke gramed? Gue mau cari buku." Kata Rama.
Freya mengangguk. "Boleh."
Bagaimanapun Freya harus balas budi kepada Rama. Cowok itu sudah berulangkali menolongnya.
"Boleh minta nomer lo? Biar nanti lo tinggal shareloc rumah lo. Gue jemput." Ucap Rama menyodorkan ponselnya.
Tanpa basa-basi, Freya langsung menerima ponsel Rama dan mengetikkan nomornya. Kemudian ia kembalikan lagi ponsel itu kepada sang pemilik.
Rama tersenyum tipis. "Thanks. Nanti gue kabarin."
Freya mengangguk. "Aku ke kelas dulu, ya, kak." Pamit Freya yang mendapat anggukan dari Rama.
Tanpa Freya ketahui. Hati Rama sepertinya sedang berbunga-bunga. Gadis yang selama ini hanya ia perhatikan dari jauh, akhirnya akan pergi berdua dengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/256272547-288-k379254.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANTARA
Teen Fiction"Kenapa badai dateng ketika gue udah jatuh sama dia." -Freya "Gue benci kalo liat wajah lo, tapi gue rindu saat lo nggak ada di samping gue." -Algantara Antara cinta, benci dan dendam yang harus mereka hadapi. Begitu banyak masalah yang menghampiri...