✨Algantara : bab 51✨

1.5K 53 0
                                    


Happy reading-!!
.
.
.
.


Suasana hening di dalam kelas menandakan bahwa pelajaran tengah berlangsung. Hari ini adalah pelajaran matematika, pelajaran paling dibenci sejuta umat manusia. Saat ini ada dua orang yang berada di depan untuk menjawab soal yang diberikan Ibu Risma selalu guru matematika.

Freya menjawab satu soal dengan lancar tanpa hambatan. Di sebelahnya ada Gian si ketua kelas yang menduduki peringkat dua di kelas. Mereka berdua tampak santai mengerjakan soal itu seperti tidak kesulitan sama sekali.

Setelahnya Freya selesai duluan dan kembali ke tempat duduknya. Tak lama setelah Freya duduk, Gian pun sudah selesai dan kembali duduk. Saat ini Ibu Risma sedang melihat jawaban Freya dan Gian dengan cermat.

"Bener semua. Good job Freya dan Gian." Ucap Ibu Risma seraya tersenyum tipis. Wanita itu memperbaiki letak kacamatanya kemudian membuka halaman demi halaman pada buku paket.

"Sekarang kalian buka halaman dua puluh satu. Kerjakan soal dari nomor satu sampai sepuluh." Kata Ibu Risma. "Kalo udah selesai, kumpul di meja saya."

Setelahnya Ibu Risma membereskan buku-bukunya dan keluar dari kelas. Mereka di dalam dalam sana langsung berhamburan untuk mencontek, ada juga yang meminta untuk dijelaskan ulang materinya karena belum terlalu paham.

Keadaan kelas terlalu ribut, sehingga Freya memilih untuk mendengarkan musik lewat headset sambil mengerjakan tugasnya.

Hari ini Freya mendapat kabar dari Ara bahwa Alga tidak masuk sekolah karena sakit. Saat sedang fokus mengerjakan tugas, suara notifikasi pesan membuat fokus Freya buyar. Ia membaca pesan yang dikirim oleh Alga.

Laki-laki itu mengirimkan foto dirinya yang terbaring lemah di atas kasur dengan wajah pucat pada Freya. Segaris senyum terukir di wajah Freya.

Freya:
Nanti pulang sekolah aku ke sana.

Kak Alga:
Sekarang aja enggak bisa?
Lemes banget nih gue.

Freya:
Lemah.

Setelah pesan terakhir yg Freya kirimkan, gadis itu kembali fokus pada tugasnya yang belum selesai. Tanpa ia sadari, ternyata sedari tadi Steffany diam-diam membaca pesannya dengan Alga.

"Aduh, dapet pap dari mas pacar, ya." Goda Steffany. Freya hanya melirik sinis pada Steffany.

Steffany meletakkan pulpennya dan mendekat ke arah Freya. "Gimana sih ceritanya lo bisa jadian sama Kak Alga? Gue penasaran banget tau."

Freya menghela napas panjang. "Kepo banget lo." Ia pun kembali mengerjakan tugasnya.

"Dih, wajar dong. Gue udah temenan sama lo dari zigot, jadi lo wajib ceritain semuanya sama gue." Tutur Steffany.

"Ceritain dong. Ya? Ceritain, ya?" Steffany memohon. Sepertinya dia sangat penasaran bagaimana caranya Freya dan Alga bisa berpacaran. Padahal dulu mereka adalah musuh.

Freya melepaskan pulpennya dan menatap Steffany. "Kerjain dulu tugas lo. Nanti jam istirahat gue ceritain."

"YES!" Steffany bersorak gembira. Ia pun segera mengerjakan tugasnya agar cepat selesai.

ALGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang