~Happy reading-!!~"Dita pindah hari ini?" Tanya Freya sembari memasukkan buku, pakaian olahraga dan jaketnya kedalam locker.
Banyak ya? Iya itu untuk jaga-jaga saja jika dia terkena musibah. Selalu membawa baju olahraga padahal tak ada jam olahraga hari ini. Freya sudah berpengalaman selalu mendapat musibah saat SMP dulu. entah bajunya basah ataupun robek.
"Iya, gue nggak sabar pengen peluk badannya yang gempal!" Steffany tampak begitu senang.
Freya menutup pintu locker nya lalu menguncinya. Dia bersandar pada locker sambil bersedekap. "Bakal lenyap kedamaian hidup gue," ujarnya dengan menghembuskan napas.
"Ck, Dita tuh orangnya asik walaupun berisik. Beda banget sama lo yang diem mulu kek orang bisu." Ujar Steffany.
Freya memutar bola matanya malas lalu duduk di bangkunya dan memasang earphone ditelinganya.
🎲🎲🎲
"Gimana? Setuju nggak?" Tanya Reano pada Alga yang tengah berpikir keras.
Alga menghembuskan napasnya kasar lalu mengangguk pertanda ia setuju dengan perkataan Reano. Cowok itu langsung tersenyum lebar.
"Bentar gue telpon bima dulu." Ucap Reano lalu merogok saku celananya.
"Lo bertiga ke Rooftop sekarang. Alga udah setuju kita bakal pindah basecamp." Ujar Reano to the point.
"Wokey!" Sahut Bima diseberang sana.
Panggilan telepon terputus. Reano memasukkan kembali ponselnya ke saku celana sementara Alga terus memijit pelipisnya.
Tak butuh waktu lama akhirnya mereka datang dengan menenteng kantong kresek berisi gorengan ditangan Bima.
"Woi mamen!" Bryan datang dengan hebohnya.
"Jadi gimana? Beneran Alga setuju?" Tanya Bima lalu melahap bakwannya.
Reano mengangguk dan dengan hebohnya mereka berseru senang. Akhirnya tak ada pertengkaran lagi antara ketua dan wakil.
"Bagus deh akhirnya lo sadar." Celetuk Rama tiba-tiba hingga menghentikan kehebohan temannya. Alga menatap nyalang pada Rama. Ia tampak tak suka dengan kehadiran cowok ini karena hanya akan membuatnya naik pitam.
"Nggak usah mancing emosi gue." Ucap Alga penuh penekanan dan kembali memijit pelipisnya karena merasa sangat pusing.
"Anak Thunder nyerangnya pas jam istirahat jadi, kita harus udah ada di basecamp sebelum mereka dateng." Ujar Reano.
"Perlu gue bawa pistol? Biar langsung headshot," Bryan menaik-turunkan alisnya.
"Dodol lu!" Bima menoyor kepala Bryan.
🎲🎲🎲
"Kenalin nama gue Dita Maheswari." Gadis berbadan gempal yang bernama Dita itu memperkenalkan diri.
Tak sedikit ada yang menahan tawa ataupun bisik-bisik tentang fisik Dita namun, gadis itu diam saja menganggapnya omongan mereka adalah angin lewat.
Insecure? Bukan Dita namanya kalau insecure! Dia selalu menganggap dirinya adalah manusia paling bersyukur dimuka bumi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANTARA
Teen Fiction"Kenapa badai dateng ketika gue udah jatuh sama dia." -Freya "Gue benci kalo liat wajah lo, tapi gue rindu saat lo nggak ada di samping gue." -Algantara Antara cinta, benci dan dendam yang harus mereka hadapi. Begitu banyak masalah yang menghampiri...