Happy reading-!!~
Selama diperjalanan hanya ada keheningan yang tercipta. Alga masih fokus menyetir sedangkan Freya duduk manis saja. Cowok itu tampak masih emosi dengan kejadian tadi. Rasanya ia ingin menghajar Rama habis-habisan.
"Kita mau kemana?" Tanya Freya memecahkan keheningan.
Alga mendengarnya namun tak menjawabnya, ia masih tersulut emosi jadi, lebih baik dia diam saja, jangan sampai ia melampiaskan emosinya pada Freya.
"Kak,"
"Kak Alga!"
"Kak Algantara Zean Erlang....."
"Bisa diem nggak sih lo!!" Bentak Alga keras membuat Freya terkejut.
Jantung Freya berdetak kencang, matanya berkaca-kaca. Ia mengalihkan pandangannya pada jendela mobil. Ya, Freya paling tidak bisa dibentak, itu akan mengingatkannya pada Sherina yang selalu membentak dan berlaku kasar padanya.
Jika kalian ingin tahu, Freya pernah mengalami depresi berat. Itu karena dia sangat tertekan atas perlakuan Sherina. Sejak ayahnya meninggal dunia, gadis itu tak lagi merasakan kasih sayang dari orang tua nya. Kelakuan Sherina semakin menjadi-jadi saat itu.
Flashback
"Pa... Kenapa papa tega ninggalin Freya? Papa udah janji kan nggak bakal ninggalin Freya..." Gadis kecil itu terisak membuat orang yang berada di sana ikut mengeluarkan bulir bening.
"Mama nggak peduli sama Freya, mama selalu nyakitin Freya. Freya takut pa..." Gadis itu kembali terisak, matanya sembab.
"Sabar ya sayang, kamu kuat nak. Tante dan yang lainnya ada di sini buat kamu sayang," tutur Hanin menenangkan Freya, ia mengusap kepala Freya dengan sayang. Bukannya berhenti, tangis Freya malah semakin pecah, ia memeluk Hanin dan menangis di pelukannya.
"Pa..pa ninggalin Fre..ya.. tante.." ucap Freya putus-putus. Tangisnya semakin pecah, siapapun yang melihatnya akan merasa sangat sedih melihat gadis kecil seperti Freya serapuh ini.
"Ada tante, om sama Gilang yang selalu ada buat kamu sayang. Jangan sedih lagi," Hanin mengecup puncak kepala Freya beberapa kali dan mengusapnya dengan sayang.
"Frey, jangan sedih, aku janji bakal jagain kamu sampai kita gede nanti." Ujar Gilang kecil, dia mengelus punggung Freya agar gadis itu merasa tenang.
"Freya..." Panggil Arkan--saudara kembar Allan.
Gadis itu menoleh pada Arkan, matanya tak henti-hentinya mengeluarkan bulir bening. Tangisnya kembali pecah saat melihat wajah itu, Wajah yang selalu mengingatnya pada ayahnya.
Hanin mengeratkan pelukannya sembari menenangkan Freya. Ia memberi kode pada Arkan untuk diam dulu.
.
.
.Beberapa hari kemudian setelah kematian Allan Alexander. Sherina selalu menganiayanya Freya hingga akhirnya gadis itu depresi berat. Bagaimana tidak? Dia masih sangat terpukul akibat kepergian ayahnya dan Sherina sudah membuat mental dan batin nya tersiksa.
Saat kematian Allan pun Sherina tak datang, dia sibuk dengan pekerjaannya menjadi jalang. Keluarganya adalah keluarga kaya namun kenapa dia menjalang? Jawabannya adalah karena memang harga dirinya yang terlalu murah, dia juga menyukai pekerjaan itu. Mendapatkan uang yang banyak dan dia juga menikmatinya.
Dia sama sekali tak peduli dengan kepergian Allan. Karena dia tak pernah mencintai Allan. Mereka menikah karena dijodohkan. Dan parahnya kenapa lelaki sebaik Allan harus dijodohkan dengan wanita jahanam seperti Sherina?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANTARA
Genç Kurgu"Kenapa badai dateng ketika gue udah jatuh sama dia." -Freya "Gue benci kalo liat wajah lo, tapi gue rindu saat lo nggak ada di samping gue." -Algantara Antara cinta, benci dan dendam yang harus mereka hadapi. Begitu banyak masalah yang menghampiri...