Happy reading-!!
.
.
.
.Pagi ini Freya terlambat bangun karena semalam habis hujan-hujanan dengan Alga. Mereka bisa pulang saat sudah pukul empat pagi. Hari ini adalah pelajaran olahraga, jadi Freya memakai seragam olahraga.
Dia tidak akan menggunakan skateboard karena sudah terlambat. Gadis itu mencepol rambutnya asal-asalan dan meraih ransel, ponsel serta kunci motornya. Ia bergegas keluar dari kamar.
"Freya, sarapan dulu!" Teriak Sherina dari ruang makan. Gadis itu menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"Udah telat." Ujarnya lalu berlari keluar.
"Andra, anterin Freya dong." Ucap Digan pada Andra yang sedang mengunyah rotinya.
"Oke Pa." Sahutnya lalu meneguk segelas susunya sampai habis. Ia berpamitan lalu menyusul Freya.
Andra sampai di garasi. Ia melihat Freya memakai helm dan menyalakan motornya. Secepat mungkin dia berjalan ke arah Freya dan mencekal pergelangan tangan gadis itu.
"Frey, ayo gue anterin." Ucapnya.
Freya mendelik tajam pada Andra dan menepis kasar tangan cowok itu. "Gue bisa sendiri."
Lantas Freya memundurkan motornya untuk keluar dari garasi. Setelah itu ia melaju pergi dari pekarangan rumahnya. Lagi dan lagi Andra diabaikan. Cowok itu memukul dinding dengan keras.
"Aarghh! Sok jual mahal banget jadi cewek!" Teriak Andra frustasi.
⚪⚪⚪
Motor sport hitam Freya memasuki gerbang sekolah. Ia memarkirkan motornya di tempat parkir. Di parkiran itu masih banyak cowok-cowok yang duduk-duduk sambil mengobrol.
Saat Freya membuka helmnya, rambutnya tergerai indah. Ia menyisir rambutnya ke belakang dengan sela-sela jarinya. Tanpa Freya sadari, semua cowok di sana memperhatikannya.
"Cantik banget gila." Ucap salah seorang cowok pada temannya.
"Itu Freya 10 IPA 3 kan?"
"Hooh, geulis pisan ih, aing jadi tercengang."
Tanpa memperdulikan ucapan cowok-cowok itu, Freya turun dari motornya dan pergi dari parkiran. Gadis itu berjalan sambil merenggangkan otot-ototnya.
Sembari berjalan, Freya juga mencepol kembali rambutnya seperti semula. Gadis itu tak menyadari jika Rama sedang melihatnya. Menurut Rama, Freya semakin cantik saat rambutnya dicepol.
Freya memasuki kelasnya lalu berjalan ke tempat duduknya. Di sana sudah ada Steffany dan Dita yang sedang mengobrol santai dan jangan lupa sekarang Hani juga sudah bergabung dengan mereka.
"Frey, gimana acara kemaren?" Tanya Steffany setelah Freya duduk di sebelahnya.
"Lancar." Jawab Freya sekenanya.
"Iya lancar tapi batin lo tertekan banget." Dita menyahut.
"Eh ini cincin dari siapa? Kamu abis dilamar ya?" Celetuk Hani dengan polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANTARA
Подростковая литература"Kenapa badai dateng ketika gue udah jatuh sama dia." -Freya "Gue benci kalo liat wajah lo, tapi gue rindu saat lo nggak ada di samping gue." -Algantara Antara cinta, benci dan dendam yang harus mereka hadapi. Begitu banyak masalah yang menghampiri...