✨Algantara : bab 18✨

8.6K 320 6
                                        

Happy reading-!!
.
.
.
.

Pengunjung kafe malam ini lumayan ramai. Freya mengantarkan beberapa pesanan para pelanggan dan tersenyum tipis dengan ramah. Tak sedikit beberapa wanita memuji kecantikan Freya dan hanya ditanggapi senyum manis saja oleh gadis itu.

"Liat tuh dari tadi ada cowok yang merhatiin kamu mulu." Cecilia berbisik pada Freya.

Freya melihat ke arah yang Cecilia sedang lihat sekarang. Gadis itu memutar bola matanya setelah tau siapa yang memperhatikannya sedari tadi.

"Kamu kenal Frey?" Tanya Cecilia penasaran. Gadis itu menggeleng sebagai jawaban. Freya memilih untuk bohong agar Cecilia tak penasaran lagi.

.
.
.
.

Pukul 22:00 malam.

Sekarang adalah jam pulang kerja Freya. Gadis itu mengganti bajunya di ruang ganti khusus pelayan wanita.

"Frey, aku pulang duluan ya." Cecilia meraih tote bag nya sembari tersenyum manis.

"Iya, hati hati kak." Freya membalas dengan senyuman yang tak kalah manis.

Cecilia pun keluar dari ruang ganti dan berpamitan pada manager kafe dan beberapa temannya lalu pergi meninggalkan kafe itu.

Freya mengikat rambutnya terlebih dahulu, lalu meraih tas ranselnya dan menggendongnya di lengan kanan. Gadis itu pun keluar dan berpamitan pada manager dan beberapa temannya, seperti yang dilakukan Cecilia tadi.

Baru saja mau melangkahkan kakinya keluar dari kafe, Freya masuk lagi untuk mengambil skateboard nya yang tertinggal di dalam kafe.

Dua langkah Freya berjalan, gadis itu menghentikan langkahnya kala ia mendengar suara bariton yang memanggilnya.

"Freya."

Gadis itu membalikkan badannya. Melihat wajah cowok yang memanggilnya itu membuat Freya menghembuskan nafas kasar.

"Ikut gue." Alga menarik tangan Freya menuju motornya.

"Naik." Titah Alga.

"Mau kemana kak? Aku capek, mau pulang." Rengek Freya dengan wajah memelas.

Alga mengambil skateboard dari tangan Freya sembari berkata, "udah ikut aja."

Setelah mengatakan itu, Alga langsung menyuruh Freya untuk naik. Gadis itu pun menurut dan mendudukkan dirinya di jok motor Alga.

Cowok itu ikut naik lalu menyalakan mesin motornya dan melaju menjauh dari kafe.

Suara-suara kendaraan membuat keadaan jalan sangat ramai. Ditambah lagi banyak para pedagang kaki lima dipinggiran jalan dan para pembeli yang berbondong-bondong untuk menyerbu makanan-makanan yang ada di sana.

Semerbak aroma sate yang khas masuk kedalam indera penciuman Freya hingga membuat perutnya berbunyi.

"Lo laper nggak?" Tanya Alga sedikit berteriak.

"Iya!" Freya menyahut antusias. Alga pun memberhentikan motornya di pinggir jalan tempat para pedagang kaki lima berjualan.

Mereka berdua langsung turun dari motor. "Mau makan apa? Pilih aja." Ujar Alga membuat senyuman terukir di wajah cantik Freya. Ini pertama kalinya Freya tersenyum pada Alga karena biasanya dia hanya menampilkan ekspresi jutek.

ALGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang