✨Algantara : bab 41✨

3.1K 157 21
                                    


Happy reading-!!
.
.
.
.

Terlihat sebuah punggung seseorang yang tengah duduk di pinggir kolam renang. Kakinya dibiarkan terendam di dalam air yang dingin itu. Celana pendek selutut berwarna hitam dipadukan dengan kaus putih polos, membuatnya terlihat tampan.

Alga menatap kosong pada air itu. Otaknya seakan tak mau berhenti memikirkan seseorang yang beberapa hari ini bersarang di kepalanya. Ya, dia, Freya. Dia masih belum bisa menerima kenyataan yang pahit ini. Freya, dia mau Freya.

Tangannya tergerak untuk menyugar rambutnya pakai sela-sela jari. Alga menghembus napas kasar. Berulang kali ia mencoba untuk membuang jauh-jauh sosok itu dari pikirannya, namun hatinya berkata lain.

"Sialan, jatuh cinta emang sakit." Umpat Alga dengan kaki yang menendang air hingga wajahnya terciprat air itu sendiri.

Tiba tiba seorang gadis duduk di sebelahnya hingga mengalihkan atensinya. Gadis itu menyunggingkan senyum manisnya untuk Alga.

"Kenapa sih? Kok marah-marah sendiri?" Neva bertanya.

Alga menggeleng. Sedang Neva masih setia dengan senyumnya. "Lagi patah hati, ya?" Tebaknya tepat sasaran.

"Sabar, jatuh cinta emang enggak selamanya indah." Ucap Neva.

Alga menoleh padanya, seakan tertarik akan pembicaraan sahabatnya itu. Tatapan Neva beralih pada langit-langit berwarna putih itu. Senyumannya luntur.

"Gue juga pernah ada di posisi lo." Katanya.

"Diposisi gue? Cowok yang lo suka udah punya pacar?" Alga bertanya.

Neva menggelengkan kepalanya. "Bukan."

"Terus?"

Gadis itu kembali menatap Alga sambil tersenyum jahil. "Kepo lo." Ucap Neva sembari menekan hidung mancung Alga, lalu berlari masuk ke dalam rumah.

"Neva!" Teriak Alga sebelum akhirnya dia mengejar gadis itu.

Mereka saling kejar hingga sampai di dapur, Neva bersembunyi dibalik tubuh Bunda Diana yang sedang memotong tahu. Wanita paruh baya itu sampai salah memotong tahu hingga hancur.

"Eh, eh.. Neva, Alga!" Pekik Diana. "Ngapain, sih, kalian?! Udah gede juga!"

"Hehe, maaf, Bun." Ucap Neva, lalu keluar dari persembunyiannya.

Ia dan Alga pun duduk di depan Diana. Mereka memperhatikan Diana yang masih memotong tahu dengan seksama. Sesekali Neva menjahili Alga dengan menginjak kaki cowok itu. Alga tak diam saja, cowok itu membalasnya lebih parah.

"Aw, sakit!" Reflek Neva memukul lengan Alga.

"Makanya jangan jail, udah gede juga." Cetus Alga.

⚪⚪⚪

Jalanan padat kendaraan, Freya dan Andra terjebak macet. Itu semua salah Andra karena tak mendengarkan perkataan Freya. Padahal gadis itu sudah bilang untuk lewat jalan pintas saja, tapi sang cowok bersikeras untuk lewat jalan raya saja.

"Macet banget sih." Decak Andra kesal.

Freya menyeletuk, "makanya kalo gue bilangin tuh didengerin!"

ALGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang