Happy reading-!!
.
.
.
.Angin malam berhembus pelan membuat rambut hitam legam gadis yang tengah duduk di kursi melambai-lambai. Polesan wajah yang membuatnya terlihat semakin cantik, serta dipadukan dengan dress hitam pemberian dari kekasihnya.
Di hadapannya sudah ada Alga dengan setelan kemeja putih yang bagian lengan ya ia gulung sampai batas siku dan tiga kancing teratas dibuka. Wangi maskulin Alga semerbak hingga orang-orang pun dapat mencium ya walau dari kejauhan.
Malam ini mereka sedang dinner date di rooftop di sebuah restoran. Tempat ini tidak terlalu ramai, jadi mereka dapat merasakan kenyamanan di tempat ini.
Freya sibuk melihat-lihat ke sekeliling. Ia tak henti-hentinya memuji tempat ini karena pertama kali ia datang ke tempat seperti ini untuk makan malam dengan kekasih pertamanya.
"Seneng?" Tanya Alga karena ia melihat senyuman Freya tak pudar barang sedetik pun.
Gadis itu menatap Alga dan tersenyum manis, jawaban bahwa ia senang. Freya kembali melihat ke sekeliling dan sesekali merapikan rambutnya karena menutupi wajahnya akibat dari terpaan angin.
Tanpa sepengetahuan Freya, Alga diam-diam memotretnya. Laki-laki itu tersenyum tipis. Tak lama, seorang pelayan wanita datang untuk menghidangkan makanan yang sudah mereka pesan.
"Selamat menikmati, Tuan dan Nona." Ucap pelayan itu kemudian pergi.
Mereka memesan menu yang sama, yaitu steak. Mereka berbincang-bincang seraya memotong-motong steak menjadi beberapa bagian agar mudah dimakan.
Hanya butuh waktu sebentar untuk Alga memotong-motong daging sapi itu. Ia langsung menukar miliknya dengan milik Freya. Senyuman Freya mengembang kala itu juga hingga membuat Alga pun ikut tersenyum.
"Thank you, Kak." Ujar Freya yang hanya dibalas senyuman tipis dari Alga.
Mereka berdua hanyut dengan makanan masing-masing serta alunan musik yang terdengar di seluruh penjuru rooftop ini.
Tatapan Alga terpaku pada gadis cantik di depannya. Makanan Alga sampai dingin karena ia hanya sibuk menatap Freya yang fokus makan.
Sesaat Freya sadar jika Alga menatapnya, Alga malah tak mengalihkan pandangannya melainkan tersenyum padanya.
"Kenapa ngeliat akunya gitu banget?" Tanya Freya heran.
"You're so pretty." Ucap Alga.
Freya menyahut, "Ya, i know."
Jawaban Freya membuat Alga terkekeh pelan. Gadis itu tidak terlihat seperti salah tingkah, melainkan sadar diri jika dirinya memang cantik. Alga mengambil segelas lemon tea dan meneguknya sedikit. Laki-laki itu kembali menyantap makanannya yang sudah hampir dingin.
Tiba-tiba sebuah suara kembali terdengar seakan tak mengijinkan Alga untuk makan dengan tenang.
Freya memanggil, "Kak."
Alga hanya bergumam saja, ia melirik Freya sedetik dan kembali fokus pada makanannya. Ia menunggu gadis di hadapannya mengatakan sesuatu yang ingin dia katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANTARA
Teen Fiction"Kenapa badai dateng ketika gue udah jatuh sama dia." -Freya "Gue benci kalo liat wajah lo, tapi gue rindu saat lo nggak ada di samping gue." -Algantara Antara cinta, benci dan dendam yang harus mereka hadapi. Begitu banyak masalah yang menghampiri...