S a t u

1K 90 1
                                    

Happy Reading Guyss

Sebuah mobil sedan masuk ke halaman parkir yang ada di sekolah Alxndr's High School. Sebelum turun sang pengemudi mobil itu memakai maskernya terlebih dahulu agar tak ada orang yg menyadari jati diri dia yang sebenarnya.

Kia sang pengemudi tersebut itu pun turun dari mobilnya dan jalan menuju kelas. Saat dirinya tengah melewati koridor terdengar bisik-bisik yang membicarakan tentang dirinya.


Guys kalian pada penasaran ga si dengan wajah asli Kia?

Penasaran banget njir dari awal masuk tuh anak selalu pakai masker

Eh kira-kira kenapa ya dia pakai masker?

Gatau mungkin aja wajahnya burik kali

Eh tp masa si?lo liat aja mata,alis sama jidatnya dia bagus anjir

Mungkin dia jerawatan kali

Atau jangan-jangan gigi nya jongor?


Kia yang mendengarnya pun hanya berdecak sebal karena menurutnya mereka kurang kerjaan sekali membicarakannya. Lagian yang memakai masker kan dirinya! Kenapa mereka yang sibuk!?. Dan apa tadi kata mereka?jerawatan?jongor? Sungguh tak patut sekali manusia itu.

Kia pun melangkah mendekati kerumbunan yang membicarakan dirinya. "Kalian mau tau kenapa gw selalu pakai masker?" Tanya Kia.

Mereka yg didatangi Kia lantas menegang seperti habis ketahuan menyalin pr teman tanpa sepengetahuannya. Salah satu dari mereka berbadan bongsor itu pun maju dan berbicara "Muka lu burik kan?makanya selalu pakai masker".

Kia pun terkekeh ditempat "Memangnya kalian tau wajah asli gw? diantara kalian ada yang pernah liat nya?gak kan?"

"Asal kalian tau bahkan tanpa memakai adonan kue muka gw udah cantik dari lahir dan alasan kenapa gw memakai masker itu karena gw terlalu cantik! Gw gamau aja cuma gegara melihat wajah cantik gw pacar kalian langsung berpaling gw, gw gasuka barang bekas soalnya" sambungnya.

Si bongsor yang diketahui bernama Indut pun tidak terima atas perkataan Kia pun sontak melotot dan menjawab "Sok kecantikan lo" ujarnya seraya mendorong pelan bahu Kia.

Kia yang didorong pun sontak melotot kearah si Indut dan mendorongnya balik dan Indut pun jatuh kejengkak di selokan yang ada di koridor.

"Pfft Hahahahaha" seisi manusia yang melihatnya pun tertawa terbahak-bahak.

Kia yang merasa puas pun tersenyum lebar dibalik maskernya seraya berkata "Mampus lu".

"Sialan lo Ki".


••••


Kia pun melangkah mendekati kelasnya yang mirip seperti kandang buaya sepi seperti tak ada penghuninya. Kia pun sontak mengernyit bingung tumben tentram. Pada saat pintunya dibuka terlihatlah teman-teman sekelasnya yang sedang membaca buku. Bertambahlah kernyitan di dahinya.

Pasalnya kelasnya ini biasanya seperti kandang ayam rame tak berbentuk, sedangkan saat ini kelasnya sedang menjelma menjadi kandang buaya sepi seperti tak berpenghuni. Pemandangan seperti ini sungguh langkah dan patut diapresiasikan.

"WOY TUMBEN SEPI?" Teriak Kia sambil meletakkan tasnya di bangkunya.

"Diam lu Ki gw lagi baca buku nih" jawab Umi seketaris dikelasnya.

"Lo ga belajar Ki? Hari ini kan ulangan" kata Abi yang memiliki jabatan sebagai seksi keamanan sekaligus merangkap menjadi pacarnya si Umi.

Iya nama mereka memang terkesan aneh Abi dan Umi tapi itulah kenyataannya dan tertulis di kertas brojol alias akte kelahiran mereka masing-masing.

"Diem lu pasangan alay, lagian tanpa belajar pun gw dah pintar kali jadi ngapain baca buku? Ngabisin waktu aja" songong Kia.

"Apaansi Ki nama gw memang dari sananya kali" kata Umi membalas perkataan songong Kia itu.

"Tau, gw juga udah dari sononyo begini namanya. Lagian lu songong banget si mentang-mentang pintar. Apa daya lah otak gw yang kapasitasnya 230mb" sahut Abi.

"Iyalah karena pintar itu gw songong kalau bodoh mah apa yang mau di songongin" sinis Kia.

Abi pun hanya menghela napas pelan lalu menariknya lalu menghelanya lagi lalu menariknya lagi lalu menghelanya lagi lalu...

"Mau lahiran lu Bi?"


"KIAAAA GW CINCANG LO YAA"

••••

Suara gaduh terdengar dari luar kelas. Siapa lagi yang menciptakan kegaduhan tersebut jika bukan Kevan dkk ralat lebih tepatnya Arlan dan Asgar.

"Kalian kapan mau jenguk si Geranno?" Tanya Asgar kepada sahabat oroknya.

"Gimana kalau sore ini aja?" Usul Arlan.

"Gimana Van?Er?"

"Terserah" jawab si Erlan sementara si Kevan hanya diam saja.

"WOI ES JAWAB KEK" teriak Arlan geram. Gw gerem kesel gerem kesel gw gerem kesel jangan sentuh aku.

"Hm" jawab Kevan jutek.

Arlan pun hanya menghembuskan napas untuk terakhir kalinya. "Salah gw ngomong sama es pino kyak lu Van".

"Gosah ngomong" sahut Kevan dengan santai.

"Ck iya iy..."

"WAHHH KEJADIAN LANGKA NI KALIAN SEMUA PADA BELAJAR KAYAK GINI" Teriak Asgar dengan hebohnya.

Arlan yang omongannya kepotong pun hanya bisa tabah menghadapi makhluk-makhluk yang telah menemani dirinya dari zaman Paleolitikum sampai zaman Megalitikum.

"Alay" seru Erlan melihat tingkah alaynya Asgar.

"Lo pagi-pagi udah teriak aja. Liat noh temen sekelas lo pada belajar semua biar pintar gak kaya lo" cibir Kia.

"Miror neng lo juga kagak belajar malah maen hp" cibir Asgar balik.

"Yeuw gw mah tanpa belajar udah pintar. Lah elo? Goblok tambah ga belajar ya jadi goblok kuadrat" ejek Kia seraya tertawa.

Asgar pun sontak melotot.

Kia pun balik melototkan matanya "Apalo?" sentaknya.

Asgar pun menciut "Santai Ki pagi-pagi udah ngegas aja" cicitnya

"Sarapan apa si lo pagi ini Ki" sambungnya.

"Gw sarapan gas sama oli, KENAPA HA?" jawabnya ngegas.

"Pantes" lirih Asgar

"Pantes apa Gar?" Tanya Arlan yang sedari tadi menonton acara debat Asgar dan Kia.

"Ngegasnya licin bener" sahutnya santai.

TBC

Jangan lupa vote,komen and follow akun wp gw yhaaaa and akun patner gw ya nailah_tsabithh

Ketua kelas Or Ketua hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang