Ketua kelas Or Ketua hati?

E m p a t p u l u h

Happy Reading Guyss

"Jadi? Maksud lo ini ulah Jervanos?" Asgar bertanya.

Erlan mengangguk,

"Gege mana? Tadi kan sama kalian?" tanya Arlan saat tak menyadari kehadiran Geranno.

"Pingsan" jawab Erlan singkat.

"Lah kok bisa pingsan?" tanya Arlan kaget.

"Kevan udah ngambil first—mphhh".

Kevan langsung membekap mulut Erlan dengan tangannya. Matanya melirik sinis.

"First apa?" tanya Asgar penasaran.

Marvix menatap Kevan jahil, "Pasti first kiss kan bang?".

"Gak" sentak Kevan spontan.

Marvix mendecih, "Eleh, kalau enggak biasa aja lah tuh muka".

Bugh!

"Ouchh" desis Marvix saat merasakan panas pada punggung nya.

"Mampus lo, lagian ngomong asal jeplak aja" ejek Padil.

"Terus? First apa kalau bukan first kiss?" tanya Marvix sinis.

"Ya bisa aja first yang lain, dasar otak lo aja yang mikirnya kesana" cibir Padil.

Brak!

"KEVAANNN" teriak Geranno.

"Kenapa sih lo? Datang-datang dobrak pintu sekarang malah teriak-teriak" cibir Asgar.

Geranno mengabaikan cibiran Asgar. Saat ini dirinya perlu klarifikasi seseorang.

Geranno menyentak tangan Kevan kasar agar bisa menghadap dirinya. "Berani nya lo ngambil first kiss KIAAA?" teriaknya.

"Hah?" cengo mereka semua.

Prokk!!prokk!!prokk!!!

Marvix bertepuk tangan gembira, "Benar kan apa kata gw?" tanyanya tersenyum kemenangan.

"Ja-jadi bener?" cengo Padil, tak menyangka.

Kevan menyentak tangan Geranno yang masih memegang lengannya. "Kenapa memangnya?" tanyanya.

"KENAPAA LO BILANG?" teriak Geranno tak percaya. Sungguh! Menghadapi Kevan yang sedang seperti ini memang sangat menyebalkan.

"Cuma ciuman kan?" tanya Kevan meremehkan.

Geranno menganga tak percaya, nih orang goblok apa gimana?. Seketika dirinya ingat akan ide bang Langit, yang menyuruhnya untuk menunjukkan foto kepada Kevan.

Geranno tersenyum miring. Menunjukkan sesuatu di layar ponselnya kepada Kevan. Seketika itu juga mata Kevan membulat kaget.

"I-ini?" tanyanya.

"SIAPA COWOK INI?" Kevan emosi sambil memegang kerah kemeja Geranno, dirinya bertanya.

"Siapa dia?" tanyanya sekali lagi.