Happy Reading Guyss
"Ini rumah Vito?" tanya Kia pelan saat dirinya dan Vito berhenti di rumah kecil.
Vito mengangguk, "Ayo masuk" ajaknya.
Kia menelan ludahnya gugup. Ia tidak pernah masuk ke dalam rumah kecil selama ini. Membayangkan apa yang ada di dalam sana, membuat bulu kuduknya merinding. Kotor, kumuh, sempit Kia menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak boleh negatif thinking.
"Ayo" cicit Kia pelan.
Vito membuka gerbang kecil rumahnya. Lalu menggandeng tangan Kia untuk masuk.
Tiba-tiba pintu rumah terbuka, dan munculah sekelompok anak-anak kecil yang terlihat senang saat Vito datang.
"KAK VITO PULANG WOI" teriak salah satu anak laki-laki kepada temannya.
"KAK VITOOO" anak laki-laki satunya langsung berlari memeluk kaki Vito, karena tingginya sebatas pinggang Vito.
Vito berjongkok lalu membalas pelukan anak laki-laki itu dengan hangat. "Irlan udah mandi?" tanyanya.
"Sudah kak, yang lain juga sudah" jawab Irlan.
"Kenjo juga mau dipeluk" pinta anak laki-laki tadi yang berteriak. Vito langsung memeluknya.
Kia menatap mereka semua dengan pandangan ngeri. Dirinya sangat tidak menyukai anak-anak. Membayangkan kalau mereka semua adalah adiknya, dan kasih sayang keluarga untuknya berkurang karena harus berbagi ke adiknya membuat raut wajah Kia menjadi horor.
"Dia siapa kak?" tanya Kenzo.
"Namanya kak Kia, teman kakak" jawab Vito.
"Hai kak Kiya temannya kak Vito" sapa Kenzo langsung.
"Hai kak Kia" sapa yang lainnya.
Kia membalas sapaan mereka dengan melambaikan tangannya canggung, "Ha-hai".
"Kakak boleh minta tolong?" tanya Vito hangat.
"Boleh kak" jawab mereka yang Kia taksir ada lima orang.
"Tolong panggilkan bunda ya" pinta Vito.
"Siap kak" mereka semua langsung masuk ke dalam sembari berteriak memanggil bunda.
Hanya ada tersisa anak laki-laki dengan kaos hitam celana pendek yang tidak ikut teman-temannya kedalam. Anak itu hanya memandang Kia dengan tatapan datar.
Apa itu adiknya Vito? Mirip banget sifatnya, batin Kia.
Anak itu maju ke hadapan Kia lalu menjulurkan tangan kecilnya "Aku Agam".
Kia membalas uluran tangan kecil itu dengan pelan, "Kakak Kia" Kia tersenyum canggung.
"Kak Kia cantik" ucap Agam.
"Makasih, kamu juga ganteng" jawab Kia dengan senyumnya yang masih canggung.
Agam tersenyum yang membuat Kia terkejut. Lalu Agam berjalan ke arah kursi untuk mengambil bukunya dan masuk ke dalam.
"Dia memang gitu" celutuk Vito yang membuat Kia tersadar.
"Ah iya".
"KAK VITO INI BUNDANYA" teriak Kenzo dan Irlan.
Vito berjalan ke arah pintu dan menyalami perempuan paruh baya yang baru saja tiba di pintu. "Assalamualaikum bun".
"Waalaikumussalam, kamu bawa siapa nak?" tanya bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua kelas Or Ketua hati?
HumorKevan melangkah mendekati Kia "Siapa lo ngatur-ngatur kehidupan gw?" "Gw emang bukan siapa-siapa lo.... tapi gw punya hak buat ngatur lo!" NOTE : BAGI YANG MAU BACA SILAHKAN DIBACA, BAGI YANG GAK SUKA SAMA CERITA INI BISA DITINGGALKAN. TERIMAKASIH♡