D u a p u l u h t u j u h

454 44 9
                                    

Happy Reading Guyss

"Dek turun dulu, papa sama abang-abang mau ngomong" ucap Irene sambil menggedor pintu kamar Kia.

Ceklek.

Kia menatap mamanya heran. "Papa sama abang-abang mau ngomong apa emang?" tanyanya.

"Tentang hal-hal yang terjadi belakangan ini sama kamu" ujar Irene.

"Oh yaudah, Kia mau ngikat rambut dulu" ucap Kia.

"Yaudah mama tunggu di bawah ya" kata Irene.

Kia mengangguk. Kembali masuk kekamarnya untuk mengikat rambutnya. Setelah itu dia langsung turun kebawah menemui keluarganya.

"Papa sama abang-abang mau ngomong apa?" tanyanya setelah sampai dibawah.

"Duduk dulu sini dek" ucap Galaksi sambil menepuk sisi sebelahnya.

Kia langsung duduk ditempat yang di tepuk-tepuk oleh abangnya tadi. "Jadi?" tanyanya.

"Kemarin kamu gak pulang kerumah dek?" tanya Derren.

"Iya kemarin adek tidur di apartemen" jawab Kia.

"Kenapa?" tanya Derren.

"Raja Gemintang" ucap Kia.

"Maksud kamu apa dek?" tanya Derren tidak mengerti. Bukan hanya dia tetapi Irene, Galaksi, Angkasa dan Langit pun juga tidak mengerti. Mengapa Kia menyebutkan nama si bajingan itu?.

"Dia telah kembali—"

"APAAA" teriak Derren, Irene, Galaksi, Angkasa dan Langit kaget. Ini tidak bisa dibiarin. Si bajingan itu tidak boleh kembali. Jangan sampai kejadian dulu terulang kembali. Derren jangan sampai kecolongan kali ini.

"Dengerin dulu adek ngomong, pa, ma, bang" ucap Kia.

Derren menghela napas, dirinya benar-benar kaget tadi. Semoga saja apa yang dipikirkannya tidak terjadi. Irene yang duduk disebelahnya mengusap lengan Derren pelan, berusaha menenangkan.

Sedangkan Galaksi, Angkasa dan Langit mengepalkan tangan emosi. Mereka tak akan membiarkan si bajingan itu mendekati Kia lagi.

"Dia nyari masalah sama markas Mavros Lykos" ucap Kia.

"Nyari masalah gimana?" tanya Galaksi.

"Dia ngirimin kertas-kertas yang berisikan nama Rey. Kertas dengan tulisan Rey itu berserakan di halaman depan markas. Cuma itu sih, markas gak ada yang dirusakin" ujar Kia.

"Dia tau Rey?" tanya Langit.

Kia mengangguk "Iya dia tahu, dan dia berbuat seperti itu agar bisa ketemu sama Rey. Kevan seperti nya sudah tau kalau yang ngirimin sampah kertas itu Raja soalnya adek kemarin ngikutin Kevan dan jalannya jalan ketempat Raja. Untung aja Kevan di cegah sama preman penguasa area sana, jadinya dia tidak sampai bertemu dengan Raja" cerita Kia.

"Terus-terus? Karena adek ketemu Kevan, adek jadi nginap di apartemen?" tanya Galaksi.

"Kasian kemarin Kevan di pukulin sampai babak belur, jadinya ya adek tolong. Dan adek gak sengaja perlihatkan kemampuan bela diri adek ke Kevan" jawab Kia.

"Apa kata Kevan dek" tanya Angkasa. Sambil menerka-nerka kata apa yang dilontarkan oleh Kevan.

"Ya gitu kaget" jawab Kia singkat.

"Terus adek bawa dia ke apartemen adek terus kita berdua nginap disana semalam" lanjutnya.

"APAAAA?" teriak Irene, Galaksi dan Angkasa.

Ketua kelas Or Ketua hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang