Happy Reading Guyss
"KEVAAANN" teriak Lio pada anaknya yang saat ini sedang bermain panah di halaman belakang rumah.
"Heh, kamu papa panggil juga malah gak nyaut. Diam aja" cibir Lio yang baru saja menghampiri anaknya.
Kevan menatap papanya malas, pasti ada sesuatu sehingga menyebabkan papanya menghampiri dirinya. Jika tidak ada sesuatu, tidak mungkin papanya akan repot-repot menghampiri dirinya.
"Berani kamu ngasih tatapan seperti itu ke papa? tanya Lio galak.
Kevan menggeleng, lalu fokus kembali pada alat panahnya.
Lio mencegah tangan anaknya yang hendak melesatkan anak panah, "Eh papa mau ngomong ini. Main di kacangin aja".
"Ngomong tinggal ngomong" sahut Kevan santai.
Lio mencibir, "Eh papa mau kerumah Derren, kamu mau ikut gak?" ajaknya.
"Derren?" tanya Kevan mengernyitkan dahinya.
Lio mengangguk.
"Papa Kia?" tanyanya lagi.
Lio mengangguk untuk yang kedua kalinya.
"Yok" Kevan meletakkan alat panahnya dan mengambil kaos hitamnya yang tergeletak diatas meja.
"Ayok Pa" ajak Kevan yang tak sabaran.
Lio tersenyum geli, "Kamu udah menyadari perasaan kamu hm?" tanya Lio menggoda anaknya.
Kevan yang sedang memakai baju terhenti sejenak. Pipinya memerah akibat pertanyaan dari papanya.
Lio tertawa, lalu menghampiri anaknya dan menoel-noel pipi Kevan. "Ini merah karena sinar matahari atau karena malu, hm?" godanya.
"Papa" Kevan mendesis malu. Mukanya tambah panas sekarang.
Lio segera mengambil bangku dan menaruh dihadapan anaknya. "Jadi gimana?" tanyanya setelah duduk dikursi itu.
"Apanya?".
"Itu lhoo kayak gimana kamu menyadari perasaan kamu ke Kia?" jawab Lio tak sabaran. Dirinya sudah menunggu lama untuk ini. Kia benar-benar calon menantu idaman. Dan tak akan dia biarkan seseorang dapat memiliki Kia selain anaknya, Kevan.
Kevan menelan ludahnya kaku, "Ya gitu" Kevan meringis.
Lio mengambil satu lagi kursi dan di taruhnya di samping kursinya. Setelah itu dia mendudukkan Kevan secara paksa. "Gitu gimana? Kamu cerita secara rinci dong". Dirinya sudah mempersiapkan posisi yang enak untuk bercerita. Masa anaknya jawabnya hanya gitu-gitu?.
"Ayo dong. Papa ini kan papa kamu masa' kamu gak mau terbuka?" keluh Lio saat Kevan hanya diam saja.
"Bahkan papa sudah persiapkan posisi yang enak lho untuk bercerita. Masih gak mau cerita?" tanya Lio tak percaya.
"Padahal Kia selalu terbuka sama keluarga" cibir Lio yang berniat agar Kevan terbuka.
"Tahu dari mana papa?" Kevan mendelik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua kelas Or Ketua hati?
HumorKevan melangkah mendekati Kia "Siapa lo ngatur-ngatur kehidupan gw?" "Gw emang bukan siapa-siapa lo.... tapi gw punya hak buat ngatur lo!" NOTE : BAGI YANG MAU BACA SILAHKAN DIBACA, BAGI YANG GAK SUKA SAMA CERITA INI BISA DITINGGALKAN. TERIMAKASIH♡