T i g a p u l u h s e m b i l a n

436 39 10
                                    

Happy Reading Guyss

"APAA?" teriak Derren murka setelah mendengar cerita dari Lio.

"Lo udah nyulik anak gw selama dua hari dan sekarang? Anak lo nyuri kiss nya anak gw?" desis Derren tajam.

Dengan santai Lio meminum minuman yang ada di hadapannya, "Yaelah cuma kiss doang".

"Cuma? Cuma lo bilang?" tanya Derren tak percaya, "Bener apa kata Atha" ujarnya.

"Apa?" tanya Lio.

"Lo itu gak tahu diri" ucap Derren sambil melempar Lio dengan bantal sofa.

Lio menangkap bantal yang dilemparkan oleh sahabatnya, lalu melemparkannya balik.

Derren menggeram, laknat sekali sahabatnya yang satu ini. "Kia besok kamu gak usah nginep di rumah pencabut nyawa ini lagi ya sayang, bisa-bisa kena tekanan batin kamu" sindirnya ke Lio.

"Nginep di rumah om Ajal itu seru tahu pa" seru Kia.

Lio mengambil bantal sofa yang didudukinya, lalu melemparkannya ke Derren. "Denger tuh anak lo ngomong".

Derren melempar balik, bantal itu. "Anak lo harus tanggung jawab" sentaknya.

Lio berjalan mendekati Derren lalu merangkulnya, "Kita tinggal besanan aja, gampang kan?".

Derren mendorong Lio kuat, hingga terjengkal. "Najis gw punya besanan kayak lo" desisnya.

Lio bangkit dari posisinya, ingin membalas tapi dia lebih milih memendamnya. Dari pada Kia gak jadi menantunya. "Katanya kan first kiss Kia itu untuk suaminya? Tapi udah di ambil Kevan kan? Ya udah kalau gitu nikahin aja mereka dengan begitu first kiss Kia tetap untuk suaminya" jelas Lio.

Derren mengepit kepala Lio di ketiaknya, "Itu mah mau nya lo".

Ddrrtt!

"Ponsel siapa tuh?" celutuk Irene.

Kevan mengambil ponselnya yang bergetar di atas meja.

Erlan?

Erlan.yogi
| Cepat ke markas!

"Saya pergi dulu" pamit Kevan.

"Heh anak muda? Mau kemana wehh? TANGGUNG JAWAB DULU! WOY!" teriak Derren.

Lio mengusap wajah Derren kasar, "Sudahlah, anak gw ada urusan tuh paling" ucap Lio.

"Awas aja kalau anak lo kabur".

••••

Kevan membelalak kaget saat tiba di markas. Keadaan markas sangat hancur berantakan. Kursi depan di patahkan, tembok di coret-coret, rumput di cabut, jendela di pecahkan, intinya berantakan!

"Kenapa bisa?" tanya Kevan ke mereka.

"Gw juga gak tahu Van, tiba-tiba aja udah gini" jawab Arlan.

"Apa mungkin ini ulah Raja?" celutuk Asgar.

"Gak mungkin" jawab Erlan cepat.

Ketua kelas Or Ketua hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang