E m p a t p u l u h d u a

429 37 3
                                    

Happy Reading Guyss

"Jadi dia yang namanya Raja?" tanya Arlan.

Erlan mengangguk,

"Waahh gantengnya, lengannya berotot lagi" ujar Asgar tiba-tiba menusuk-nusuk lengan berotot Raja.

Arlan langsung menarik Asgar mundur, "Malu-maluin aja lo" cibirnya.

Asgar cengenges, "Tapi memang benar kan?" tanyanya.

"Iya sih" jawab Arlan ragu, lalu ikut-ikutan Asgar menusuk-nusuk lengan berotot Raja.

Geranno yang melihat itu menepuk jidat, "Sama aja kalian berdua" makinya.

Arlan melengkungkan bibirnya kebawah.

"Gak usah sok imut, najis tau gak!!" maki Geranno lagi.

Raja yang melihat perdebatan mereka terkekeh, lucu sekali mereka. "Teman-teman lo asik juga Lan" celutuknya.

Erlan menggertakkan gigi, "Jangan pernah lo sentuh sahabat gw" desisnya tajam.

Raja terkekeh lagi, "Lo tenang aja, niat gw kesini itu baik" ujarnya.

Asgar mendecih, "Baik apanya?, Ngotorin markas orang baik kah?" cibirnya.

"Cuma iseng aja" kekeh Raja. Lalu atensinya beralih pada pemuda yang sedari tadi diam dengan raut wajah datarnya. "Lo yang namanya Kevan kan?" tanyanya.

"Jelasin tujuan lo ke sini untuk apa?" tanya Kevan langsung.

Raja terkekeh lagi, dan lagi. "Bener apa kata orang, lo itu sangat to the point".

"Waktu adalah uang" jawab Kevan.

Raja mengangguk, "Tapi uang bukanlah waktu" balas Raja sambil terkekeh saat mendengar ucapannya sendiri.

Geranno memutar bola matanya malas, "Ketawa terus, kering tuh gigi" hardiknya.

Raja berhenti terkekeh, menyipitkan matanya ke arah Geranno. Raja mengingat-ingat siapa sosok itu namun na'as dirinya lupa. 

"Heh ubab cepat ambilkan formulir wajah orang satu ni" perintah Raja kepada orang yang berdiri disebelahnya sambil menunjuk ke arah Geranno, "Gw lupa soalnya siapa dia" lanjutnya.

Geranno menganga tak percaya, sedangkan Arlan dan Asgar tertawa terbahak-bahak. Dengan kesal Geranno melepaskan sepatunya dan melemparkannya ke arah dua orang itu.

"Tak kena" ejek Arlan dan Asgar menjulurkan lidah.

Geranno menggeram, melepaskan sepatu satunya dan melemparkannya lagi ke arah  Arlan dan Asgar. Namun bukan mereka berdua yang kena, melainkan Kevan.

Geranno membulatkan matanya saat sepatunya malah salah sasaran. Dengan cemas dia meminta maaf ke Kevan, "Ma-maaf Van" ringisnya.

Kevan mengambil sepatu Geranno yang mengenai lengannya lalu membuangnya ke sembarang arah.

"Sepatu gw..." lirih Geranno.

"Padahal masih kredit itu" lanjutnya.

Asgar yang melihat itu berdecak, "Sepatu pun kredit".

Ketua kelas Or Ketua hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang