D e l a p a n p u l u h e m p a t

148 24 6
                                    

Happy Reading Guyss

Kia terbangun karena merasakan sensasi dingin di dahinya. "Apa ini?" gumamnya.

"Eh jangan di ambil kompresannya sayang" Irene menahan lengan Kia.

"Kompres?" dahi Kia mengernyit.

"Kamu demam" jawab Derren yang baru saja masuk.

"Hari ini kamu gak usah sekolah dulu yah, kamu demam. Lagian suasana hati kamu lagi tidak baik bukan?" tanya Derren.

Kia tersenyum, lalu bangkit duduk. "Papa benar, aahhh papa memang papa yang terbaaikkkkkk, sini-sini Kia peluk duluuu"Kia merentangkan tangannya.

"Ogah, nanti baju papa kusut."

"Yaudah kalau papa gak mau peluk Kiaaa, BIAR LANGIT AJA" Langit yang berada di daun pintu langsung berlari menghampiri Kia dan memeluknya sekuat mungkin.

"EHHH— PENYET ANAK MAMA NANTI ADUUHHH" pekik Irene menarik tangan Langit menjauh.

"Langit kan anak mama juga" balas Langit tanpa melepaskan pelukannya.

"Bang Kia sesek ihhh!!!" Kia meronta-ronta dipelukan abangnya.

"Sini biar abang tambahin seseknya" ucap Galaksi yang baru saja datang langsung memeluk Kia.

"Abang Juga" ucap seseorang yang nyelonong masuk dan memeluk Kia.

Kia menghela napas pasrah dengan susah payah, sebelah Kiri bang Galaksi, sebelah kanan bang Langit dan belakang bang Angkasa, cukup membuatnya kesulitan untuk menghirup udara segar.

"MAMA JUGAA AAHHH~" Irene memeluk keempat anak-anaknya.

Hati Kia tersenyum melihat itu semua, gapapa deh sesak napas, yang penting dirinya mendapatkan kehangatan keluarga disaat hatinya sedang berantakan.

"Paapa juga ma—"

Bugh.

"Papa apa-apaan sih, nanti baju papa kusut, udah diam disitu aja" ucap Kia yang baru saja melemparkan bantal ke Derren.

Derren tertawa, "Papa bercanda sayaangggg~,jangan ngambek dong."

Derren melihat sesuatu dari sudut matanya, sesuatu yang benar-benar sangat menyebalkan.

"Langit, uang jajan kamu papa potong ya!" ancamnya pada seseorang yang menjulurkan lidah kearahnya.

"AAHH, JANGAN DONG PAA!!!"

"Papa ga perduli..."

••••

"Sayang, bangun dulu" Irene menepuk pelan pipi anaknya.

Kia berbalik, memunggungi Irene, "Hm."

"Bangun dulu, ada Virgo dibawah."

"VIRGO?" tanya Kia panik, Irene menganggung.

"Virgo kembarannya Vito?" tanya Kia sedikit lirih.

Ketua kelas Or Ketua hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang