E n a m p u l u h

436 33 5
                                    

Happy Reading Guyss

"Gw masih belum bisa mencerna apa yang terjadi deh" ujar Asgar melongo.

Arlan menepuk bahu Asgar kuat, "Kevan gendong Kia bodoh!" sentaknya geram.

Asgar membalas tepukan Arlan pada bahunya, "Gw juga tahu bodoh! Tapi alasannya apa?" tanyanya yang ikut-ikutan geram.

Arlan menoleh ke Asgar bingung, "Alasan apa maksudnya?" tanyanya.

Asgar mencebikkan bibirnya, lalu menepuk bahu pemuda yang lewat di sampingnya. "Hey lihat" tunjuknya ke arah Arlan.

Sedangkan pemuda yang bahunya baru saja ditepuk oleh Asgar kebingungan. "Lihat apa?" tanyanya.

"Tuh lihat gak yang gw tunjuk?" tanya Asgar lagi dengan mempertahankan telunjuknya yang mengarah ke Arlan yang saat ini tengah kebingungan karena ditunjuk.

Pemuda itu pun mengangguk.

"Lo tahu gak siapa dia?" tanya Asgar.

"Arlan kan? Saudara kembarnya Erlan" jawab pemuda itu.

Asgar menggeleng, "Salah".

"Terus?".

"Orang gila baru di rsj" jawab Asgar santai.

Arlan melotot, "Apa lo bilang?".

Sedangkan pemuda tadi hanya bisa cekikikan.

Arlan mendelik sinis kearah pemuda tadi yang cekikikan. Pemuda itu pun langsung menutup rapat mulutnya saat mendapat lirikan sinis dari Arlan.

"Gw gak tahu apa-apa" jawab pemuda tersebut seraya berlenggang pergi, meninggalkan mereka berdua.

"Gw kayaknya tahu deh kenapa cowok tadi nutup hidungnya" celutuk Arlan.

"Goblok lu, tadi dia nutup mulutnya bego!" maki Asgar.

"Hidungnya juga keikutan di tutup anjim" maki Arlan balik.

Asgar mengerutkan kedua alisnya, "Iya juga ya".

"Lo mau tahu gak kenapa?" tanya Arlan tersenyum manis tetapi terlihat mengerikan di mata Asgar.

Kayak ada yang gak beres nih, duga Asgar dalam batinnya.

Asgar tiba-tiba tersenyum, mengikuti senyumnya Arlan. "Gw tahu, pasti karena nyium napas bau neraka lo" ejeknya dan kabur pergi dari hadapan Arlan.

Arlan seketika cengo, dirinya yang ingin mengerjai kenapa malah dikerjai balik?

"FUCEK LU GAR FUCEK" teriaknya sambil mengangkat jari tengahnya tinggi-tinggi.

Asgar yang sedang lari pun menoleh kebelakang lalu tertawa saat melihat raut wajah Arlan.

Bugh!

Asgar merasakan sakit di bagian depan tubuhnya. Saat menoleh kebawah, ia menemukan Lala yang sudah tergeletak di atas lantai.

"Aduh kalau mau tidur jangan di sini dong Neng Lala" ujar Asgar sambil membantu Lala untuk berdiri.

Setelah berdiri Lala mendorong tubuh Asgar kuat sehingga menyebabkan pemuda itu terjatuh.

Ketua kelas Or Ketua hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang