T i g a p u l u h

458 42 7
                                    

Happy Reading Guyss

"Maksud lo?" tanya Erlan bingung. Apa maksud dari perkataan Kevan itu?.

Kevan menunjuk ke arah Raja Gemintang yang ada si pigura tersebut. "Dia pelakunya" ucapnya dengan suara rendah.

"Dia yang telah menaruh sampah-sampah bertuliskan Rey di halaman markas" lanjutnya pelan.

Erlan menegang. Maksudnya dalang dari semua ini adalah Raja? Apa maksud Raja mencari Rey? Atau jangan-jangan Raja telah tahu siapa Rey sebenarnya?.

"Sejak kapan lo berteman sama orang kayak gini?" tanya Asgar.

"Gw baru tahu kalau ada nih pigura di kamar lo" ujar Arlan.

"Bisa gak jangan nyudutin Erlan? Dia juga gak tahu yang sebenarnya" desis Geranno.

"Kok lo kesannya kayak ngebela Erlan?" tanya Asgar heran.

"Gw bukan ngebela, cuma fikir aja dia juga kaget saat dengan Kevan ngomong" alibi Geranno.

"Iya juga si" setuju Arlan, walau ragu.

Asgar menatap Erlan penuh selidik. "Benarkah ekspresi lo tadi asli? Atau cuma buat-buat aja?" tanya Asgar.

Erlan memukul kepala Asgar. "Gw beneran" ujarnya.

"Sejak kapan?" tanya Kevan.

"Apanya yang sejak kapan Van?" tanya Arlan bingung.

"Berteman dengan Raja" jawabnya.

Erlan bimbang, dirinya tidak mungkin kasih tahu yang sebenarnya. Bakal ketahuan nanti. Tapi, kalau dirinya tidak jujur, Kevan pasti bakal tahu. Dah lah gw kasih tau seadanya aja.

"Teman tongkrong" jawab Erlan seadanya.

" Arena balap Merah Putih?" tanya Kevan cepat.

Erlan menegang, dirinya benar-benar kaku sekarang. Dari mana Kevan tahu soal itu?. Sial. Menatap Geranno yang sama tegangnya dengan dia.

Berusaha merilekskan diri. Biar bagaimanapun juga Kevan terkadang jago membaca pikiran orang. "Dari mana lo tahu?" tanyanya menatap wajah Kevan.

"Raja, Vito, Rey dan seseorang. Jadi, seseorang itu lo Erlan?" tanya Kevan tepat sasaran.

"Jadi lo udah tahu Rey siapa Lan? Kok lo gak ngasih tahu kita?" heboh Asgar.

"Lo pasti tahu kan alasan Raja meneror markas kita?" tanya Arlan.

Mati gw, batin Erlan.

"Gue—".

Geranno pingsan ditempat.

••••

Ting.. tong..

Ceklek!

"Eh sayang, ayo masuk" ajak bunda Syahla.

"Iya bun" jawab Kia seraya mengikuti langkah kaki bunda.

"Bunda tebak, pasti ada yang mau kamu ceritain kan?" tanya bunda tepat sasaran.

Ketua kelas Or Ketua hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang