E n a m p u l u h e n a m

349 27 1
                                    

Happy Reading Guyss

Hubungan Kia, Vito, Gemi, Erlan dan Angga semakin dekat semenjak pertemuan mereka di sirkuit balap Merah Putih. Gelar yang selama ini selalu Kia nanti-nantikan akhirnya terwujud juga. Kini Kia sudah mendapatkan gelar 'Queen of the racing' atas perjuangan dia untuk membujuk orang-orang agar mengizinkannya balapan,meski hanya dia seorang perempuan.

Berita tentang kemunculannya sang Queen of the racing menyebar, sehingga banyak orang yang penasaran dan datang ke sirkuit Merah Putih hanya untuk melihat skill Kia dalam balapan.

Orang-orang sudah pada tahu siapa Kia, dan seperti apa sifatnya yang sesungguhnya. Bahkan Gemi, Erlan dan Angga sempat tercengang melihat Kia yang sangat mengerikan.

Waktu itu, pernah ada sekelompok pemuda yang meremehkan Kia. Mereka memandang rendah dan remeh Kia. Kia yang merasa harga dirinya di pertaruhkan segera membalas serang mereka dengan mengajarnya habis-habisan. Kia dengan mudahnya mengalahkan mereka yang bisa dibilang berkelompok yang pastinya Kia kalah jumlah. Dan salah satu diantara mereka terkena patah tulang akibat dari dahsyatnya serangan Kia. Tidak tahu saja dia Kia pernah di skors gegara hal seperti ini.

Semenjak hari itu, banyak orang yang menjadi segan kepada Kia. Dan banyak pula yang mendekat hanya karena ingin pansos.

"Mas" panggil Irene ke Derren.

"Tumben manggil mas? Mau apa nih?" jawab Derren spontan.

Irene segera menjitak Derren, "Gitu banget jawabnya".

Derren terkekeh, "Habisnya kamu tumben manggilnya mas, pasti mau sesuatu kan?".

"Nethink terus" cibir Irene.

Derren menarik tangan Irene sehingga terjatuh di pangkuannya. Irene sontak membulatkan matanya terkejut, jantungnya pun sudah tak karuan detaknya di dalam sana. "Lo apa-apaan sih" bentaknya sambil meronta melepaskan diri dari dekapan Derren yang erat.

Derren semakin kuat memeluk Irene. "Tadi udah sopan manggilnya mas, sekarang gw-lo lagi" dengan jahil Derren menggigit leher Irene.

"Mas jangan digigit!".

"Kalau di jilat boleh?" Derren langsung menjilat leher Irene tanpa mendengarkan jawaban darinya.

"Gak boleh juga!".

"Yaudah cium" Derren segera membuat tanda kissmark secepat mungkin.

"DERREEN!" Irene segera mencengkram 'aset pribadi' milik Derren dengan kuat.

"Awwssshh".

"Rasain tu, rese' banget". Irene berdiri membenarkan ikatan rambutnya yang kusut akibat ulah Derren tadi.

"Jahat banget kamu sama masa depan kita" ringis Derren.

"Bodo amat" jawab Irene acuh, "Lagi pula aku gak berniat mau nambah anak. Cukup Kia aja yang terakhir bebalnya minta ampun. Jangan sampai ada Kia yang baru".

Ketua kelas Or Ketua hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang