E n a m p u l u h d u a

388 33 6
                                    

Happy Reading Guyss

"Kesel banget sih, masa cuma matahin tangan teman aja di skors. Baperan banget" gerutu Kia sambil mempercepat kayuhan laju sepedanya.

Kia terus saja mengoceh sambil mengayun sepedanya. Saat sedang asik mengoceh, sepeda yang di naikinya tiba-tiba saja terjatuh.

"Au, sshhhh" desis Kia saat sikutnya tergores aspal.

"Nabrak batu rupanya" ujar Kia saat menyadari bahwa dirinya menabrak batu bata sehingga membuatnya terjatuh.

"Siapa sih yang naruh batu di tengah jalan? Kalau kena orang kan bahaya" gerutu Kia sambil menyingkirkan batu tersebut dari jalan.

Saat melempar batu tersebut ke arah kiri,dirinya baru menyadari bahwa sisi kanan dan kirinya adalah hutan.

Gimana ceritanya ada aspal di tengah hutan gini? batin Kia yang mulai merinding.

"Yaallah selamatkan Kia yaallah, Kia belum lagi makan cemilan yang Kia beli kemarin, jangan datangkan hantu kepada Kia yaallah" mulut Kia mulai berkomat-kamit.

Plungg!

Badan Kia menegang.

Plungg plungg!

"Suara apa tu?" tanya Kia pelan.

Plungg!

Seperti suara air, batin Kia.

Plungg!

Ini mah beneran suara air, batin Kia menghela napas lega.

"Tapi siapa yang main air di tengah hari gini? Gak takut hitam apa kulitnya?" tanya Kia pada diri sendiri.

Kia merasa penasaran dengan asal suara air tersebut, Kia pun mulai mengayuh sepedanya untuk masuk ke dalam hutan. Saat mengayuhnya, Kia merasakan hal aneh karena sepedanya sama sekali tidak bergerak. Saat menoleh ke belakang, dia baru sadar kalau rantai sepedanya putus.
Kia pun terpaksa menuntun sepedanya masuk ke dalam hutan.

Plungg!

Plungg!

"Suaranya makin terasa" ucap Kia. Kia pun mempercepat jalannya.

Kayaknya dari sini deh, batin Kia.

Kia pun menyibakkan rumput ilalang yang mengganggu penglihatannya. Saat itu juga dia melihat anak laki-laki yang duduk diatas batu sedang melemparkan batu ke dalam danau.

Seketika dirinya terpanah dengan pemandangan yang tersaji di hadapannya. Hamparan padang rumput yang luas beserta danau kecil yang terdapat di tengah-tengah padang rumput menyita perhatian Kia. Belum lagi anak laki-laki yang duduk diatas batu yang boleh dikatakan memiliki wajah yang sangat tampan.

Namun Kia salah fokus pada luka yang ada di pipi anak laki-laki tersebut. Kia pun memberanikan diri untuk menghampiri anak laki-laki itu.

Ketua kelas Or Ketua hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang