Happy Reading Guyss
Tersisa lah Aurora dan Angkasa yang ada di ruangan itu. Mereka semua sengaja memberi waktu untuk Angkasa dan Aurora ngobrol berdua.
Angkasa menatap Aurora yang menunduk didepannya. "Gimana ceritanya?" tanyanya.
Aurora mendongak, menatap Angkasa heran. "Angkasa ngomong apa? Aurora enggak ngerti" lirihnya.
"Benar, ini semua kerjaannya adek gw? eh aku?" tanya Angkasa ragu saat mengucapkan kata 'aku'.
Aurora mengangguk, "Kemarin Kia ngajak ketemuan, ada Aldo juga. Terus disitu Kia ngasih tahu cara agar Aurora bisa mendapatkan Angkasa" jelasnya.
Angkasa mengangguk, adek nya yang satu itu bandel sekali.
"Awalnya Aurora gak setuju" ujar Aurora tiba-tiba.
Angkasa menatap Aurora, "Terus?" tanyanya.
"Tapi tiba-tiba jadi kepikiran. Kita gak bakal tahu rencana ini berhasil atau tidak sebelum dicoba, kata Kia. Yaudah Aurora setuju deh. Lagian kalau rencana ini gagal, masih ada Aldo yang mau sama Aurora" ujarnya polos.
Angkasa melotot. "Maksudnya apa?" desisnya.
Aurora mengerutkan alisnya. "Kalau Angkasa gak mau sama Aurora, masih ada Aldo yang mau sama Aurora" jelasnya.
"Ternyata setelah dipikir-pikir, Aldo orangnya baik, lucu dan perhatian juga. Jadi ya kenapa enggak?" lanjutnya.
"Gak boleh".
Aurora memiringkan kepalanya, memicing heran. "Kenapa gak boleh?" tanyanya polos.
"Kamu kan punya aku".
Deg!
Jantung Aurora berdetak sangat cepat. Angkasa yang menyadari itu tertawa kecil, apalagi setelah melihat wajah memerah bercampur malu milik Aurora.
Sungguh menggemaskan, batinnya.
Aurora yang melihat tawa kecil Angkasa seketika terpanah. Baru kali ini dia melihat tawa Angkasa. Biasanya selalu wajah jutek dan marah yang ditunjukkannya.
Aurora jongkok, menutup wajahnya yang terasa panas, malu. Angkasa yang melihat itu tertawa keras, tawa yang tadinya kecil kini membesar.
"Jangan jongkok" ucap Angkasa sembari menarik tangan Aurora untuk tegak.
"Aurora malu" ucap Aurora pelan.
Angkasa tersenyum tipis, kenapa baru menyadari kalau selama ini Aurora sangat menggemaskan.
Ternyata, jatuh cinta tidak seseram yang dibayangkannya. Dirinya akan berjanji, untuk selalu memperjuangkan Aurora.
Angkasa mengambil sesuatu dari saku celananya. Aurora yang melihatnya bertanya, "Itu apa?" tanyanya.
Angkasa memperlihatkan benda yang diambil dari sakunya ke depan muka Aurora.
Aurora kaget, "Kalung itu kan—?".
Angkasa mengangguk.
"Angkasa beli kalung ini?" tanya Aurora tak percaya.
"Buat jaga-jaga" ucap Angkasa. "Berbalik" titahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua kelas Or Ketua hati?
HumorKevan melangkah mendekati Kia "Siapa lo ngatur-ngatur kehidupan gw?" "Gw emang bukan siapa-siapa lo.... tapi gw punya hak buat ngatur lo!" NOTE : BAGI YANG MAU BACA SILAHKAN DIBACA, BAGI YANG GAK SUKA SAMA CERITA INI BISA DITINGGALKAN. TERIMAKASIH♡