E m p a t p u l u h t u j u h

407 38 11
                                    

Happy Reading Guyss

Kia melangkahkan kakinya melewati koridor, hari ini dia ada pelajaran bahasa Indonesia.

"Kia cantik banget sih" goda salah satu cowok kelas XII IPA 1.

Kia menghiarukan mereka, namun sekali lagi ada yang menggoda dirinya.

"Buah hati baru dipetik
Buah tuyul buah duku
Hey kamu yang cantik
Mau gak jadi kekasihku" pantun seseorang.

Kia memutarkan bola mata, malas. Pagi-pagi sudah ada saja yang menggoda dirinya. Sungguh ini resiko karena menjadi orang cantik.

Bugh! Bugh! Bugh!

Tinju Kia bertubi-tubi pada cowok yang baru saja berpantun.

"Ngaca, baru di tinju aja langsung melempem, gak cocok buat gw" sarkas Kia pada cowok yang terduduk lemah di ubin sekolahan.

"Beli kain warna merah
Dari Kediri pakainya batik
Digodain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik" pantun cowok itu lagi dengan nada lirih.

Kia melotot, "Masih juga lo mau pantun?" tanyanya galak.

Cowok itu menggeleng tegas, demi apapun dia hanya berpantun. Tidak lebih, mungkin yang pertama terkesan menggoda, tetapi yang terakhir niat dia tulus hanya berpantun, serius.

"Lo harus bisa jinakin harimau dulu, baru adek sepupu gw" ujar Geranno tiba-tiba seraya merangkul bahu Kia.

Kia melirik sinis, "Lo samain gw dengan harimau gitu?".

Geranno melepas rangkulannya lalu menggeleng, "Lo bukan harimau tapi raja beruang" ejeknya lalu kabur pergi.

"GERAANNNNOOOOOO".

"Jangan teriak, nyatanya emang gitu" ujar Kevan tiba-tiba.

Bugh!

Kia mendaratkan tinjuannya di perut Kevan, tetapi itu tidak berarti apa-apa dengan Kevan. Malahan tangan Kia sekarang terasa sakit.

Asgar yang memperhatikan dari belakang hanya meneguk ludah kasar. Kia galak sekali, bagaimana kalau dia tahu yang sebenarnya? Jadi apa nanti Asgar keluar dari ni sekolah, perkedel mungkin.

"Perut lo kok keras banget sih?" desis Kia sambil mengusap-usap tangannya yang memerah.

Kevan mengedikan bahu acuh, mana dia tahu kan?

••••

"Ki lo kok hari ini galak banget sih" tanya Arlan heran.

"Kembaran lo tuh" ujar Kia malas sambil menyeruput jus alpukat nya. Saat ini mereka semua berada di kantin, untuk mengisi kebutuhan perut.

"Gw kenapa?" tanya Erlan bingung.

"Lo jadian sama Freya gak bilang-bilang" sinis Kia. "Gw gak mau tahu, makanan gw ini lo yang bayar semuanya".

Arlan menggebrak meja, "Tega banget lo baby boy, jadian kagak bilang-bilang abang" ucapnya mendramatisir.

Sontak ucapan Arlan mengundang gelak tawa orang-orang yang mendengarnya. Bahkan Kevan saja tersenyum tipis, ya walau tipis seenggaknya dia tersenyum.

Ketua kelas Or Ketua hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang