Kebingungan

809 125 16
                                    

LINE

Shani

Kak

Kayanya fans pada ngira kita masih deket

Bukannya emang iya? Xixi

Hmm

Gak, serius. Kenapa kamu
ngomong gitu?

Fans ada yang ngeh kalo story IG kita kemaren di cafe yang sama. Terus dia makin nyebarin gitu ke yang lain.

Walaupun mereka gak ngetag aku atau Kak Viny, tetep aja kan aku tuh sering stalk keyword 'Shani' di Twitter. Dan itu ada beberapa cocokologi story kita.

Hmm yaudah gapapa. Kan mereka ngiranya belum tentu bener.

Tapi kann..

Kalo orang awam jadi pada tau gimana?

Emang tau apasih, Shanii?

Bukannya kita udah gak ada apapa?

Read


"Lahh, diread doang??" Viny heran dengan sikap Shani yang mendadak dingin.
Bukan dingin, namun Viny seketika bingung karena tiba-tiba Shani menghilang.

Hubungan mereka ini memang tidak jelas. Mungkin mereka masih saling mencintai, namun apalah daya jika ada satu orang yang berdiri di antara keduanya.

"Eh, gue salah ngetik emang ya?? Ttapi kan bener gue udah gak ada apa-apa sama dia." Monolog Viny sambil menunjukkan ekspresi bingung dan paniknya.


Sementara di tempat yang berbeda, terlihat Shani dengan wajah murungnya sambil memutar-mutar ponsel. Mood-nya memburuk karena perkataan Viny tadi.

"Mungkin pertanyaan Kak Viny bener. Tapi kenapa rasanya sakitt. Kenapa sih Maaa harus jodohin aku sama Erzo??" Teriaknya dalam hati, dan saat itu juga air matanya menetes.

Shani mendongakkan kepalanya, memejamkan matanya dengan kuat sembari merasakan dadanya yang sesak.

"Tuhan, aku tau kalo hubungan aku sama Kak Viny salah. Tapi kenapa rasanya bahagia kalo deket Kak Viny, dan rasanya sakit kalo kaya gini?? Kenapa Tuhan takdirin aku buat sayang sama Kak Viny kalo akhirnya cuma ada rasa sakit karena aku gak bisa milikin dia sepenuhnya??"

Dalam diam, tangis Shani semakin pecah. Dia mengepalkan tangannya menahan rasa sakit di hatinya.

Setelah cukup lama melampiaskan emosinya, Shani menjadi lebih tenang. Dia membaringkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit kamar.

Terlihat seperti sedang mencari sebuah solusi untuk ini semua. Dan akhirnya hal nekad pun muncul di pikirannya.

"Kayanya aku harus ngelakuin itu."

•••

"Erzo, besok-besok kamu gausah antar jemput aku lagi ya." Ujar Shani setelah mobil Erzo berhenti di lobby Mall fX Sudirman.

Erzo pun mengerutkan alisnya bingung,"Kenapa Shan??"

"Hmm, kamu kan tau aku ada golden rules. Aku gamau aku sampe ketahuan punya cowo. Beberapa temen aku udah ada yang kesebar foto pacaran dan mereka dihukum sampe dibully. Aku gamau itu terjadi sama aku."

Erzo tersenyum dan mengelus lembut kepala Shani, "Oke aku ngerti kok. Tapi kamu hati-hati ya. Minta jemput koko aja kalo kemaleman."

Perkataan Erzo diangguki oleh Shani tanpa adanya tanda senyuman di balik masker.

"Yaudah, aku turun ya. Makasih, kamu hati-hati pulangnya."

"Iya Shani."

Shani turun dari mobil dan berjalan memasuki mall.

Tanpa disadari, ada dua pasang mata yang menyadari bahwa itu adalah Shani, bersama pria lain. Namun dia mengira bukan kakaknya.
Tentu mereka sangat hafal bagaimana wajah kakak Shani. Yang satu ini sangat berbeda. Apalagi dia tidak memakai masker.

•••

Sesampainya di theater, Shani duduk di kursi ruang make up dan mengecek ponselnya. Karena show theater masih cukup lama, jadi dia bisa sedikit bersantai.

Seperti biasa, dia selalu mengecek mention dan pesan dari fansnya jika sedang luang. Terutama pesan dari Viny.


Direct Message

Fans

Kalo main rapi dikit dong. Masa member dianterin cowonya sampe depan lobby banget. Masih siang loh Shan. Gue sih gamau nyebarin. Cuma gue gamau aja sampe fans lain tau dan kebetulan mereka suka bocor. Pikirin karir kamu. Inget kamu center. Jangan kecewain fans.

Shani langsung menjatuhkan kepalanye ke meja rias setelah membaca pesan tersebut. Untung saja dia memberi tahu Shani dengan kata-kata yang baik. Dan dia masih berbaik hati untuk tidak menyebarkan.

Namun bukan Shani namanya jika tidak kepikiran dan gugup, apalagi hal seserius itu.

"Ada benernya juga, aku emang harus ngomongin ini." Gumam Shani yang terdengar oleh Gracia, yang mana baru saja sampai.

"Ngomong apa, Ci? Jangan bilang Cici mau..???"

Shani mengangkat kepalanya, "Hehh apaan sih, Ge? Mau apa??"

"Mau grad." Bisik Gracia.

"Ngaco! Gak secepet ituu!"

Gracia menghela nafas lega dan menunjukkan cengirannya, "Terus kenapa?"

Shani meraih ponselnya dan menunjukkan pesan dari fans tersebut, dan hal itu berhasil membuat Gracia terkejut.

"Tterus gimana Ci?"

"Hmm, gatau lah Ge." Shani kembali menjatuhkan kepalanya ke meja, lalu mengangkatnya lagi, "Eh, tapi tafi aku udah ngomong ke Erzo sih kalo jangan antar jemput lagi, takut fans liat. Hmm tapi udah ada yang liat juga."

"Udah bener sama Kak Viny aja emang dehh, pada support hahaha." Ledek Gracia, sementara Shani hanya memutar bola matanya.



Hehehe halo!
Maaf banget ya guys, sumpah baru mood lanjutin ini setelah sekian lama😭






Detik Terakhir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang