Saat ini Viny dan Shani sudah berada di rumah. Hari yang sangat melelahkan. Namun di balik kelelahan itu tentunya ada hasil yang memuaskan.
Tidak lupa semua member Team KIII membagikan momen konser yang mereka abadikan tadi dan tentunya mengucap banyak terima kasih kepada para fans atas dukungan dan bantuan mereka, tidak terkecuali Viny dan Shani.
"Tadi kamu bawain Akai Pin Heel bagus banget aak dibuat gesrek teruus. Mana sama Christy lagi. Kalo dia lebih ke gemess!" Ujar Viny yang kini sudah merebahkan tubuhnya di sebelah Shani.
"Coba kalo sama kamu. Pasti udah pingsan di tempat."
"Ya kan ngadepnya beda, mana bisa liat kamu. Mending nontonin dari backstage bisa gesrek."
"Iya juga ya haha." Ujar Shani diakhiri tawa khasnya, "Aku bangga banget sama kamu kak. Berkat kepemimpinan kamu konsernya bisa sukses. Dan itu udah dua kali. Sayang banget sama kapten tercintaa.." Lanjutnya memeluk Viny dari samping.
"Ya itu berkat kekompakan dan kerja keras kalian semua juga dong.. Eh aku juga sayang kamu btw, sayang banget hehe."
"Tapi lutut aku pada memar kaak. Biru-biru bangeet." Rengek Shani dengan manjanya.
"Mau aku kompresin?"
"Udah malem deh besok aja."
"Yaudah tidur yaa. Udah malem banget juga."
Dikecupnya kening Shani sebagai tanda ucapan sebelum tidurnya.Mungkin bagi Shani, rasa lelahnya sudah terbayar dengan kebahagiaan bersama Viny hari ini.
•••
"Kayanya kamu makin gemukan deh, Shan."
Saat ini Viny dan Shani sedang berada di sebuah restoran di Mall fX Sudirman. Setelah show theater mereka berdua memutuskan untuk makan malam terlebih dulu karena di luar juga masih hujan. Untuk itu mereka butuh makanan hangat.
"Masa?!" Shani yang masih memanggang daging pun terkejut mendengar perkataan Viny.
"Iya sayang. Emang kamu gak ngerasa?"
"Ngerasa siih."
"Ya terus kenapa kaget? Kadang-kadang nih orang." Viny terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu yang semakin hari semakin konyol. Untung Shani.
"Terus gimana? Kalo seifuku pada gak muat gimana?"
Pertanyaan panik Shani membuat Viny semakin terkekeh. Pasalnya Shani memasang wajah menggemaskan, "Makanya jangan minum es mulu, apalagi boba tuh, es krim juga. Ke Sour Sally mulu sih hobinya."
"Hmm yauda deh mulai besok aku puasa boba seminggu. Kalo sour sally masih mending kali ya kan cuma es krim."
"Yakin? Gak yakin aku kamu bakal konsisten." Ledek Viny sebelum menyuapkan daging panggang ke mulutnya.
Shani menghentikan kegiatannya dan memandang Viny sinis, "Ck! Bukannya dukuung!"
"Hahaha iya-iyaa. Semangat puasanyaa! Alias sekalian kali tuh bayar hutang puasa. Masa puasa boba doang." Lagi-lagi Viny meledek. Namun kali ini Shani tidak terpancing emosi karena Viny pun sama seperti dirinya.
"Kaya sendirinya iya aja. Aku kalo jadwal lagi gak padat juga puasa kok. Kamu aja gatau."
Makan malam mereka terus berlanjut, hingga makan malam selesai masih diiringi perdebatan kecil yang dimulai oleh Viny tentunya. Mana mungkin seoramg Viny berhenti meledek ketika bersama dengan Shani itu? Apalagi dia tahu, Shani akan menunjukkan wajah menggemaskannya. Hanya akal-akalan Viny saja sebenarnya.
"Yahh kak masih ujan gede deh kayanya." Ujar Shani ketika mereka sudah berada di lantai satu.
Viny menghela nafas melihat keanehan Shani untuk kesekian kalinya, "Ya terus?? Kita kan naik mobil Shanii. Toh mobilnya juga di parkiran."
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Terakhir [END]
FanfictionDua perempuan yang dipertemukan untuk saling mencinta. Ini takdir. Dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Karena cinta adalah cinta, hingga detik terakhir.