Detik Terakhir

1.2K 124 48
                                    

Drrt drrt

Drrt drrrt

"Eunghhh.."

Shani meregangkan tubuhnya ketika mendengar ponselnya bergetar.

Saat ini sudah jam 5 pagi. Rupanya Shani dan Viny tertidur di ruang TV Villa tersebut setelah semalam deep talk tentang hubungannya atau mungkin bercerita tentang kejadian akhir-akhir ini yang mereka alami.

"Mama.." gumam Shani sembari berusaha membuka matanya yang masih mengantuk.

Akhirnya dia beranjak dari tidurnya menuju ke balkon.
Langit sudah hampir terang saat ini. Tentu udara di puncak sangatlah dingin yang membuat mereka berdua menggunakan sweater dari semalam.

"Halo, Mah. Tumben pagi-pagi nelfon."

"Kamu lagi dimana? Kok gak ada di rumah?"

Shani mengerutkan alisnya, "Kok mama bisa tau aku gak ada di rumah?"

"Mama di Jakarta sekarang. Baru aja nyampe."

"Loh, kok mama gak bilang ke aku dulu sih? Kebiasaan banget deh."

"Kamu lagi dimana?"

"Aku lagi di villa sama Kak Viny, Mah."

"Cuma berdua?"

"Iya. Emang kenapa sih, Ma?"

"Nanti siang pulang ya, mama mau ngomong."

"Iya Mah. Ntar aku bilang ke Kak Viny kalo mama di Jakarta. Bye Mah."

Shani masih berdiri di balkon. Dia merasa bingung kenapa tiba-tiba sang Mama sudah di Jakarta tanpa memberi tahunya dari jauh-jauh hari. Sangat janggal untuk Shani.

"Sayang, udah bangun?" Suara Viny menyadarkan lamunan Shani.

Kemudian dia memeluk Shani dari belakang, menaruh dagu di pundaknya "Tadi aku denger kamu ngobrol di telfon, dari siapa?"

Shani menyentuh kedua tangan Viny yang memeluk perutnya, "Tadi mama nelfon. Katanya dia di Jakarta. Kayanya, nanti siang kita harus balik deh, Kak." Ujar Shani merasa tidak enak karena menurutnya dia merusak rencana liburan Viny.

"Yaudah kalo emang disuruh pulang. Aku udah cukup puas kok ngabisin waktu bareng kamu tanpa ada yang ganggu."

"Maafin aku, Kak. Maaf aku udah ngerusak liburannya." Shani menunduk. Dia memang tipe orang yang tidak enakan. Masalah sekecil ini pun selalu merasa bersalah.

Viny memutar tubuh Shani agar menghadapnya, "Shani, aku gapapa. Aku ngerti kok kamu udah kangen banget sama mama. Mama juga pasti khawatir sama kamu karna kamu gak di rumah. Walaupun udah izin sama papa." Ujarnya kemudian mengecup kening Shani. Shani langsung memeluk Viny erat.

"Makasih banyak udah ngertiin aku, Kak."

•••

Tepat pukul 11 siang, mobil Viny sudah sampai di depan rumah Shani. Shani bingung karena ada satu mobil lain berwarna putih terparkir di depan rumahnya. Yang pasti bukan milik anggota keluarganya.

"Yuk Kak masuk dulu ketemu Mama." Viny mengangguk, lalu keduanya segera turun dari mobil.

Tanpa ragu mereka memasuki rumah karena Shani memang tidak sabar melihat sang Mama yang sudah satu tahun lebih tidak bertemu.

"Assalamualaikum.." keduanya mengucap salam ketika memasuki rumah, dan keduanya pula terkejut saat melihat siapa yang sedang bertamu.

"Waalaikumsalam. Nah itu Shani udah dateng. Sini sayang, mama kangen banget sama kamu." Ujar Mama antusias kemudian berdiri memeluk Shani erat.

Detik Terakhir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang