II

1.2K 138 5
                                    

Maaf ya gak aku revisi. Enjoy!

Sabtu pagi. Viny terbangun karena udara dingin yang menusuk tubuhnya. Dia menaikkan selimutnya tanpa berniat membuka matanya yang masih mengantuk.
Namun semburat matahari dari celah-celah jendela membuat Viny tersadar bahwa saat ini sudah waktunya untuk bangun dari tidurnya.

Viny menatap seseorang disampingnya, yang sudah dua hari ini tinggal di rumahnya karena sakit. Tentu seseorang itu adalah Shani, kekasihnya.

Sebenarnya Shani sudah meminta untuk pulang sejak kemarin. Namun Viny terus melarangnya, karena tubuh Shani belum benar-benar membaik.

Matanya terpaku pada wajah sempurna Shani yang membuat Viny sama sekali tidak merasa bosan. Viny selalu menyukainya.
Dia mendekati Shani, memeluknya erat dari samping, kemudian kembali memejamkan matanya.

Bukan! Bukan untuk kembali tidur. Dia sedang bersyukur karena Tuhan menciptakan Shani untuknya. Shani yang selalu berhasil membuatnya tenang dan bahagia saat di sampingnya.

"Eunghh..Kakak.."

"Good morning, Sayang." Sapa Viny dengan suara khas bangun tidur ditambah senyum manisnya yang dia lemparkan ke Shani.

Shani membalasnya. Kali ini dengan kecupan singkat di pipi Viny yang memang berjarak sangat dekat.

"Good morning, Kak.." balasnya kemudian.

"Gimana? Udah baikan?"

"Udah kok. Hari ini aku perform jadi harus sehat dong.."

"Kamu serius bisa perform? Kamu pasti perform banyak kan?"

"Aku udah gapapa, Kakaak. It's okay." Shani mencoba meyakinkan Viny dengan mengusap pipinya.

Viny merasa tenang sekarang. Tapi bagaimanapun juga, dia harus menemani Shani selama kegiatan berlangsung. Dia tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Lagipula, dia sedang tidak ada kesibukan apapun mengingat dia sudah lulus sidang. Jadi tidak ada lagi yang namanya tugas dan lembur.

"Yaudah mandi gih. Ntar aku anterin ya. Aku temenin sampe selesai."

"Iyaa. Makasih, Sayang.."

"Gak cium?"

"Hmm mau banget emang?" Ledek Shani dengan tatapan jahilnya.

"Hmm, udah bisa nyebelin ya sekarang."

Shani terkekeh kemudian langsung mencium kilat bibir Viny, "udah ya, jangan ngelunjak. Aku udah kesiangan."

•••

"Wahh udah rame ya ternyata!" Ujar Shani antusias ketika baru sampai di theater.

Tepat hari ini merupakan perayaan ulang tahun theater. Tentunya semua member dari Team J sampai gen 10 datang untuk meramaikan.

"Hai, Shanii..", sapa Shania menunjukkan mata bulan sabitnya yang menggemaskan.

Awalnya Shani terdiam melihat Shania karena sedang berdekatan dengan Beby. Namun bagaimanapun juga dia harus tetap bersikap baik-baik saja.

Sebenarnya ada apa dengan Shani ini?

"Hai, Kak Shania. Kangen bangeet."

Rindu? Pasti. Shani sangat merindukan para senior yang sudah lulus terlebih dahulu. Apalagi Shania merupakan mantan kapten yang sangat mengayomi, ramah, dan dewasa, semua menber tahu itu.

Namun entah kenapa jika ada Shania di dekat Beby, Shani merasa ada yang janggal.

"Eeh ada Kak Viny juga ternyataa.."

Detik Terakhir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang